Cerita Pasien BPJS Kesehatan: JKN Jamin Seluruh Pengobatan Diabetes Saya
Sejak menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2019 lalu, Irfan Gunawan (22) mengaku tenang lantaran tidak ada lagi biaya yang harus keluarkan ketika dirawat di rumah sakit.
Sejak menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2019 lalu, Irfan Gunawan (22) mengaku tenang lantaran tidak ada lagi biaya yang harus keluarkan ketika dirawat di rumah sakit.
Pasalnya, ia sudah terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai oleh Pemerintah Kota Cimahi. Irfan yang notabene masih berusia muda divonis oleh dokter mengidap penyakit diabetes sejak tiga tahun silam. Selama ini ia merasakan betul kemudahan yang diperoleh saat bolak-balik keluar masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan khusus.
-
Apa yang dibahas oleh Dirut BPJS Kesehatan dan Wali Kota Balikpapan dalam pertemuan tersebut? Kunjungan tersebut untuk membahas langkah peningkatan layanan kesehatan dan manfaatnya bagi warga Kota Balikpapan.
-
Apa itu Program Pesiar BPJS Kesehatan? BPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR). Program tersebut dihadirkan untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
-
Mengapa Malaysia tertarik pada BPJS Kesehatan? JKN Tarik Minat Malaysia Keberhasilan BPJS Kesehatan dalam mengelola jaminan kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menarik minat Malaysia. Menurutnya, dengan sistem yang diterapkan dalam Program JKN, membuat Malaysia ingin memahami lebih lanjut mengenai kondisi penyelenggaraan jaminan sosial di Indonesia.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan layanan kesehatan bagi pesertanya? Salah satu upaya yang dilakukan melalui pertemuan antara Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti bersama Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
-
Bagaimana cara petugas kepolisian memeriksa status kepesertaan BPJS Kesehatan? Dalam prosesnya nanti, petugas kepolisian akan melakukan pemeriksaan status kepesertaan JKN melalui portal situs BPJS Kesehatan atau dicek melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“Dulu awalnya sebelum punya JKN, sekali rawat inap itu biayanya bisa sampai jutaan rupiah. Sekarang lega karena sudah terdaftar sebagai peserta JKN, beberapa kali rawat inap dan rawat jalan tidak ada lagi biaya yang saya keluarkan. Hal ini tentunya sangat meringankan keluarga yang merawat saya,” ujar Irfan saat ditemui Jamkesnews, belum lama ini.
Sebelum beberapa kali dibawa ibunya ke rumah sakit, gejala yang sering dirasakan Irfan yakni lemas, badan gemetar, hingga keluar keringat dingin. Tak hanya itu, Irfan juga sering mengeluhkan pusing dan hampir membuatnya pingsan. Jika sudah begitu wajahnya bisa menjadi sangat pucat dan tubuh terasa tak bisa digerakkan. Irfan juga sering kali mendadak nyaris pingsan sehingga harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Tak jarang keluarganya harus berpikir keras mencari cara untuk memulihkan keadaan Irfan. Untuk rawat inap yang sekarang ini, kata dia, awalnya hanya niat melakukan kontrol rutin, namun ternyata dokter melihat kadar gula Irfan saat itu terbilang tinggi.
“Dulu itu saya dan keluarga selalu panik kalau sudah tiba-tiba lemas dan drop. Tapi karena pengalaman lama menghadapi sakit ini, akhirnya sekarang sudah paham harus seperti apa penanganan awalnya dan apa saja yang harus dilakukan. Jadi sampai rumah sakit tinggal dilanjutkan perawatannya sama dokter. Dari situ, disarankan dokter untuk menjalani rawat inap agar bisa mengecek kondisi saya secara menyeluruh,” ujarnya.
Lebih lanjut, Irfan menjelaskan jika Rumah Sakit Umum Avisena ini sudah menjadi langganannya jika terpaksa dirawat inap. Terlebih karena letaknya yang tidak jauh dari rumah. Terhitung tiga tahun sudah Irfan selalu mendapat rujukan ke rumah sakit yang terletak di Kota Cimahi ini.
“Menurut saya selain faktor jarak yang masih bisa dijangkau dari rumah, pelayanan di Rumah Sakit Umum Avisena ini baik sekali. Dari awal dulu pertama kali datang ke sini sampai sekarang pelayanannya tetap baik. Tenaga medisnya ramah dan sigap membantu, pelayanan administrasi menggunakan BPJS juga mudah dan tidak ribet,” katanya lugas.
Irfan mengakui, ia tergolong sering memanfaatkan layanan Program JKN sejak terdiagnosa menderita sakit diabetes ini. Dari semua layanan medis yang diterima selama ini di rumah sakit, tidak pernah ada biaya yang diminta kepadanya.
“Beberapa kali melakukan rawat inap dan kontrol di rumah sakit, menurut saya pelayanan menggunakan BPJS Kesehatan sangat baik. Saat rawat jalan dan juga semua obat-obatan yang diberikan kepada saya juga ditanggung seluruhnya oleh BPJS tanpa kendala,” ungkapnya.
Irfan berharap Program JKN ini harus dijaga bersama agar manfaatnya bisa berkelanjutan bagi semua orang. Ia dan keluarga juga bersyukur serta berharap dapat terus menjadi Peserta JKN segmen PBI yang dibiayai oleh Pemerintah Kota Cimahi. Terlebih, Kota Cimahi sendiri saat ini telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) atau lebih dari 95% penduduknya telah menjadi peserta JKN.
“Saya dan keluarga sangat terbantu sekali dengan program yang luar biasa ini. Kami mengucapkan terima banyak atas seluruh perhatian dari Pemerintah Kota Cimahi yang telah membiayai iuran JKN saya. Terima kasih juga atas segala kebaikan dan manfaat yang diberikan oleh BPJS Kesehatan. Semoga semakin maju ke depannya dan memberikan lebih banyak manfaat, karena banyak yang bergantung kepada Program JKN ini,” pungkasnya.
(mdk/hrs)