Kapan Sebaiknya Seseorang Mulai Melakukan Cek Darah untuk Mengantisipasi Terjadinya Diabetes?
Pada penyakit diabetes, penting melakukan cek terlebih dahulu sebelum munculnya gejala.
Diabetes adalah penyakit kronis yang sering kali tidak menunjukkan gejala hingga mencapai tahap yang lebih lanjut. Oleh karena itu, deteksi dini melalui cek darah sangat penting untuk mengantisipasi terjadinya diabetes.
Menurut dr. Richard Suwandi, Sp.D dari RS EMC Pekayon dalam Juncto Lite Podcast, pentingnya cek darah secara rutin tidak bisa diabaikan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tertentu.
-
Kapan seseorang harus periksa diabetes? Mampu mengenali gejala awal diabetes sangat penting agar seseorang tahu kapan harus mencari perawatan medis.
-
Siapa yang harus deteksi dini diabetes? Dia berharap agar setiap individu berusia 15 tahun ke atas melakukan deteksi dini diabetes setidaknya sekali dalam setahun.
-
Bagaimana cara deteksi dini diabetes? Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa upaya ini dimulai dengan promosi kesehatan yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan memberdayakan masyarakat agar lebih menyadari pentingnya pencegahan serta pengendalian diabetes. 'Selain itu, kami juga mengedepankan program deteksi dini yang dapat dilakukan melalui Posyandu dan Puskesmas,' tambahnya.
-
Kenapa deteksi dini diabetes penting? Deteksi dini merupakan langkah ideal untuk mencegah munculnya komplikasi kronis dengan memberikan penanganan yang tepat dan cepat.
-
Kapan harus melakukan pemeriksaan gula darah? Ingat dua angka ini, 126 dan 200. 126 mg/dL untuk pemeriksaan yang dilakukan pada saat dia puasa 8-10 jam dan 200 mg/dL kalau dia tidak puasa.
-
Kapan pemeriksaan gula darah sebaiknya dilakukan? 'Secara umum, bisa diperiksa sebelum sahur, lalu dua jam setelah sahur pada pagi hari, misalnya sekitar jam 5, 6, atau bahkan jam 7,' jelas Ikhsan beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Gejala Awal yang Tidak Terlihat
Dr. Richard menjelaskan bahwa diabetes sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.
"Biasanya tidak ada gejala sama sekali kecuali nanti sudah masuk ke fase yang lanjutan. Ini bahaya karena ya sudah mulai timbul tuh kalau luka kakinya enggak sembuh-sembuh nanti ada istilah beknya diabetes basah, diabetes keringnya gitu ya atau nanti tiba-tiba kok pandangannya kabur udah ganti kacamata tetap aja pandangannya enggak bisa melihat dengan jelas nah itu semua terjadi kalau sudah kena komplikasi. Kalau sudah masuk ke tahap ini, prosesnya sudah berjalan 5-10 tahun," jelasnya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan cek darah sebelum gejala-gejala ini muncul.
Pentingnya Deteksi Dini
"Kalau diabetes itu gejalanya lebih baik daripada dirasakan lebih baik dicek," kata dr. Richard.
Ini menunjukkan bahwa deteksi dini melalui cek darah jauh lebih efektif daripada menunggu hingga gejala muncul. Dengan mengetahui kadar gula darah lebih awal, langkah-langkah pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan lebih cepat.
Faktor Risiko yang Perlu Diperhatikan
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena diabetes. Dr. Richard menyarankan untuk memperhatikan beberapa hal berikut:
Kualitas Tidur: "Yang paling penting pertama lihat dulu faktor-faktor yang bisa menyarukan ya jadi misalnya dilihat Oh saya tidurnya sudah cukup saya tidak baru sembuh sakit gitu, tapi kok saya masih merasa lelah," ujar dr. Richard. Kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk bisa menjadi indikator awal adanya masalah kesehatan, termasuk diabetes.
Pola Makan: "Dinilai juga makanan sehari-harinya gimana nanti kan mungkin di sudah banyak lah ya channel-channel yang menjabarkan makanan-makanan yang bisa menimbulkan diabetes. Apakah itu kita makan kalau misalnya gejala-gejala itu dirasakan dan memang makanan itu suka kita makan," tambahnya. Pola makan yang tidak sehat, terutama yang tinggi gula dan karbohidrat sederhana, dapat meningkatkan risiko diabetes.
Berat Badan: "Mungkin berat badan kita juga berlebihan ya Jadi ada faktor-faktor resikonya yang ke arah diabetes," jelas dr. Richard. Kelebihan berat badan atau obesitas adalah salah satu faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2.
Usia dan Peningkatan Risiko
Dahulu, diabetes lebih umum ditemukan pada mereka yang berusia di atas 40 tahun. Namun, kini tren tersebut telah berubah.
"Dulu usia 40 tahunan itu orang baru mulai sering ngecekin gula, sekarang enggak karena usia 25-30 sudah banyak yang gula," ungkap dr. Richard. Ini menunjukkan bahwa diabetes kini dapat menyerang pada usia yang lebih muda, sehingga penting untuk mulai melakukan cek darah sejak usia 25 tahun, terutama jika memiliki faktor risiko.