Cerita pedagang kopi di Kampung Melayu sempat ditanya dua pelaku bom
Cerita pedagang kopi di Kampung Melayu sempat ditanya dua pelaku bom. Saat bom meledak, Tupang mengaku begitu panik hingga meninggalkan barang dagangannya.
Banyak cerita tersimpan dari peristiwa meledaknya bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur beberapa hari lalu. Salah satunya datang dari Ibu Tupang, yang biasa berjualan kopi dan minuman lainnya di Terminal Kampung Melayu.
Perempuan berusia 48 tahun ini mengaku sempat bertemu dengan dua orang yang menanyakan keberadaan toilet di sekitar lokasi. Belakangan, usai bom meledak ia baru menyadari jika dua orang yang sempat bertanya kepada dirinya itu adalah pelaku bom bunuh diri.
"Saya melihat 2 orang mencurigakan pada hari itu beberapa jam sebelum ledakan, saya ketemu 2 orang itu dua kali mereka cuma nanya WC dimana, padahal sudah jelas WC di dekat mereka, ciri-ciri nya satu gemuk brewokan pake jaket hijau dan tas ransel gede, yang satu pake serba hitam pake topi tapi ranselnya kecil orang nya agak kurus," ujar Tupang ditemui merdeka.com di lokasi, Sabtu (27/5).
Saat bom meledak, Tupang mengaku begitu panik hingga meninggalkan barang dagangannya.
"Saya ikut diperiksa polisi mas jadi saksi, saya cerita waktu sebelum kejadian masih biasa aja situasinya, waktu setelah ledakan kedua barulah saya panik saya sampai lompat pager barang jualan saya enggak sempat diselamatkan," ungkapnya.
Pedagang kaki lima ini juga mengungkapkan bahwa ledakan pertama terjadi saat pukul 20.49 Wib di WC dekat Halte Transjakarta dimana saat itu sedang ada iring-iringan polisi yang mengawal pawai obor dari salah satu ormas masyarakat.
"Ledakan pertama 8.49 saat itu saya pergi untuk buang air di WC dekat halte kurang satu menit saja mungkin saya ikut kena bom itu."
Pantauan dari merdeka.com hari ini (27/5) pukul 11.33 Wib situasi di dekat TKP sudah kembali normal, arus lalu lintas kembali lancar, dan tidak ada penjagaan ketat dari pihak Kepolisian ataupun pihak keamanan setempat yang berjaga.