Cerita penjual ayam di Yogya menabung puluhan tahun untuk bangun masjid
Tahun 1966, Suciati mengawali karirnya berjualan ayam sejak duduk di bangku SMP. Saat ini, keinginan Suciati akhirnya terwujud. Sebuah masjid mewah dengan arsitektur ala Masjid Nabawi yang dipadukan dengan arsitektur Jawa berhasil dibangunnya.
Keinginan sejak kecil untuk membangun sebuah masjid membuat Suciati Saliman Riyanto Raharjo, perempuan yang berprofesi sebagai pedagang ayam rajin menyisihkan keuntungannya. Tahun 1966, Suciati mengawali karirnya berjualan ayam sejak duduk di bangku SMP. Saat ini, keinginan Suciati akhirnya terwujud. Sebuah masjid mewah dengan arsitektur ala Masjid Nabawi yang dipadukan dengan arsitektur Jawa berhasil dibangunnya.
Masjid yang dinamai sama dengan namanya ini dibangun di tanah seluas 1600 meter dan berada di Jalan Gito-Gati, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta. Peletakan batu pertama dilaksanakan pada 2 Agustus 2015. Perlu waktu tiga tahun hingga akhirnya bangunan masjid itu diresmikan.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa yang dinikmati oleh Kasad dan keluarganya di Yogyakarta? Saat sampai di Yogyakarta, ketiganya langsung menikmati kuliner khas kota tersebut. Mereka tampak datang dan menikmati sajian khas dari Yogyakarta yaitu Gudeg.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Yogyakarta? Yogyakarta adalah destinasi yang kaya akan situs-situs budaya dan bersejarah. Salah satunya Candi Prambanan. Candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu yang menakjubkan.
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
-
Apa kegunaan utama Istana Kepresidenan Yogyakarta saat ini? Istana itu hingga kini menjadi tempat menginap tamu-tamu besar yang berkunjung ke Yogyakarta
Suciati menceritakan keinginan awal membangun sebuah masjid didapatkannya saat merintis usaha jual ayam di Pasar Terban, Kota Yogyakarta. Berawal dari menjual lima ekor ayam, saat ini Suciati mampu menjual kurang lebih 100 ton ayam potong setiap harinya.
"Dulu saya dimodali ibu saya Rp 175. Saya belikan dapat lima ayam kampung. Terus saya jual di Pasar Terban. Berangkat sekolah saya titipkan ayamnya terus pulang sekolah saya ambil," ujar perempuan kelahiran Yogyakarta 20 Mei 1952 ini, Rabu (28/5).
Suciati menuturkan keinginannya membuat masjid semakin kuat usai menjalani ibadah umrah di tahun 1995. Saat umrah, Suciati merasakan kenyamanan dan tenang saat menjalankan ibadah di Masjid Nabawi. Sejak saat itu pula, keinginannya membuat masjid menyerupai Masjid Nabawi semakin mantap terukir di dalam hati.
"Saya sisihkan uang hasil keuntungan menjual ayam. Saya belikan perhiasan emas. Kemudian saya kumpulkan dan saya jual untuk membuat masjid ini," terang perempuan yang memiliki dua orang anak dan empat orang cucu ini.
Suciati menerangkan bisnis ayam yang dilakoninya mulai berkembang saat tahun 1989, dirinya memberanikan diri membuka Rumah Potong Ayam (RPA) di rumahnya yang berada tak jauh dari masjid yang dibangun. Setahun sebelumnya Suciati sempat mendapatkan tawaran kerja sama dari warung waralaba ayam goreng asal Amerika Serikat. Kemudian di tahun 2009 Suciati mendirikan RPA di Jombang, Jawa Timur. RPA ini dinamainya RPA Suciati Raharjo. Dari dua RPA ini setiap harinya Suciati mampu menjual 100 ton ayam potong. Produk ayam Suciati saat ini telah bersertifikasi halal MUI dan mengantongi Nomor Kontrol Veteriner (NKV).
Selanjutnya di tahun 2014, Suciati mendirikan PT Sera Food Indonesia yang memproduksi makanan beku seperti naget, dosis, baso dan patties. Produk buatan Suciati ini memiliki pasar mencakup pasar modern dan tradisional di seluruh Indonesia.
Suciati menambahkan ada satu hal yang paling diingatnya saat impian masa kecilnya memiliki sebuah masjid bisa terwujud yaitu saat peresmian. Saat peresmian, Suciati yang mendengarkan azan pertama berkumandang di masjid yang dibangunnya ini langsung menangis terisak.
"Saya ingat waktu itu peresmian masjid tanggal 6 Mei 2018. Saat itu azan Magrib menjadi adzan pertama yang berkumandang di masjid ini. Saat itu saya nangis. Mimpi saya sejak kecil memiliki masjid bisa terkabul. Gimana ya rasanya, perjuangan dan mimpi saya terkabul dan bisa mendengarkan adzan dari masjid itu. Rasanya Allah sangat baik kepada saya sehingga mimpi, doa dan kerja keras saya bisa terwujud menjadi masjid ini," tutup Suciati.
(mdk/cob)