Cerita Perbaikan Jalan Rusak di Jateng Sudah Dibeton, Jokowi Singgung Lampung
Jalan Solo-Purwodadi Jateng disebut Jokowi sudah lama rusak selama bertahun-tahun
Jalan Solo-Purwodadi Jateng disebut Jokowi sudah lama rusak selama bertahun-tahun
- Menebak Arah Pemilih di Jakarta, Mantap Ikut Dukung Paslon Didukung Jokowi atau Masih Bingung?
- Cerita Pratikno 10 Tahun Dampingi Jokowi: Beliau Kerja Keras Luar Biasa
- Presiden Singgung Jalan Solo-Purwodadi Rusak, Hasto: Bagus Jokowi Bantu Kepemimpinan Ganjar
- Jokowi Sindir Jalan Rusak di Jateng: Sudah Bertahun-tahun Tidak Beres-Beres
Cerita Perbaikan Jalan Rusak di Jateng Sudah Dibeton, Jokowi Singgung Lampung
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau ruas Jalan Surakarta-Gemolong (Sragen)-Purwodadi di Desa Ngandul, Kabupaten Sragen, pada Selasa (23/1).
Dia mengatakan, bahwa ruas jalan tersebut sudah bertahun-tahun pembangunannya belum rampung.
"Tadi pagi jam 07.30 Wib kita ngecek pembangunan perbaikan jalan Solo-Purwodadi yang suddah bertahun-tahun tidak beres-beres, bener? dan saya tahu karena hampir setiap minggu itu sekali dua kali tiga kali kalau mau Randu Blatung dan Blora itu lewat, begitu diperbaiki diaspal setahun dua tahun rusak lagi karena tanahnya memang bergerak,"
kata Jokowi, dalam sambutannya di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Namun, Jokowi memerintahkan agar jalan tersebut dibeton dengan menggunakan kerangka setebal 25 centimeter (cm). Sehingga, jalan tersebut tak mudah rusak.
"Nah sekarang ini saya perintahkan tahun kemarin ini tidak boleh aspal lagi ini harus di beton, pakai rangka beton setebal 25 cm, pakai rigid beton. Tadi kita coba mulus, moge-moge mboten rusak (moga-moga tidak rusak) sudah dibeton setebel ini masa rusak lagi," ujar Jokowi.
Bahkan, Jokowi pun sempat menyinggung jalan Lampung yang juga dia perintahkan untuk menggunakan kerangka beton setebal 25 cm.
Hal tersebut, agar jalan-jalan di Lampung tak mudah rusak meskipun menelan biaya yang cukup tinggi.
"Mestinya sama seperti yang dilakukan di Lampung seperti itu dibeton sekalian sudah memang biayanya mahal tapi awet bertahun-tahun enggak mengganggu aktivitas masyarakat, tidak mengganggu aktivitas ekonomi. terima kasih Pak Basuki (Menteri PUPR)" imbuh Presiden Jokowi.