Cerita Perjuangan Bhabinkamtibmas di Solo Jemput Lansia Demi Percepat Vaksinasi
Program vaksinasi, khususnya bagi kelompok lanjut usia (lansia), di Kota Solo belum seperti yang diharapkan. Salah satunya penyebabnya, lansia tidak bisa mendatangi lokasi pemberian vaksin lantaran tidak ada keluarga yang mengantar.
Program vaksinasi, khususnya bagi kelompok lanjut usia (lansia), di Kota Solo belum seperti yang diharapkan. Salah satunya penyebabnya, lansia tidak bisa mendatangi lokasi pemberian vaksin lantaran tidak ada keluarga yang mengantar.
Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk mengatasi permasalahan itu. Selain menggandeng pihak swasta, pemerintah bersama Satgas Covid-19 setempat juga memaksimalkan petugas yang ada untuk jemput bola.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
Di Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasarkliwon, misalnya, upaya jemput bola melibatkan anggota Bhabinkamtibmas. Seperti yang dilakukan Aiptu Sugiyanto.
Rabu (9/6) pagi, Sugiyanto tampak antusias untuk melakukan tugas mulia itu. Usai apel, dia pun bergegas mengambil sepeda motor yang diparkir di halaman Mapolsek Pasarkliwon,
Sugiyanto langsung memanaskan mesin kendaraannya selama beberapa menit. Tak lama kemudian dia segera tancap gas menuju salah satu rumah warga lansia yang menjadi sasaran.
Hanya butuh waktu 10 menit, Sugiyanto tiba di rumah seorang lansia bernama Sugeng Agus Mustofa (61) di Kampung Kauman RT 03 RW 04, Kelurahan Kauman.
Pintu rumah diketuk. Sugiyanto pun menjelaskan maksud kedatangannya.
Gayung bersambut, Sugeng yang menyatakan kesediaannya untuk menjalani vaksinasi. Dia langsung diboncengkan dengan kendaraan dinas menuju ke Puskesmas Gajahan, Kecamatan Pasarkliwon.
Petugas vaksinasi Covid-19 telah menunggu di fasilitas kesehatan itu. Seusai turun dari sepeda motor, Sugiyanto membawa Sugeng ke ruang vaksinasi.
Sebelum disuntik vaksin, Sugeng terlebih dahulu menunjukkan KTP dan menjalani skrining kesehatan. Setelah dinyatakan sehat, vaksin Sinovac dosis pertama pun disuntikkan ke lengan kanannya.
Sugiyanto mengakui selama ini memang banyak kendala yang dialami para lansia untuk bisa sampai ke lokasi vaksinasi.
"Memang banyak kendala yang dialami lansia di Kelurahan Kauman dalam menjalani vaksinasi. Salah satunya tidak ada yang mengantar, karena anaknya sibuk kerja," katanya.
Agar vaksinasi lansia berjalan lancar, dia mengaku harus rela bolak-balik ke rumah warga untuk menjemput. Mereka kemudian dibawa ke puskesmas untuk disuntik vaksin.
Sugiyanto pun harus rela menunggu hingga selesai penyuntikan selesai, Selanjutnya lansia itu diantarkan pulang.
"Saya sehari bisa mengantarkan 2 atau 3 orang lansia pulang pergi (PP) untuk vaksin. Kami rela dan ikhlas membantu warga agar program vaksinasi corona pemerintah cepat selesai," katanya.
Dia menyampaikan, bagi warga yang ingin diantar, bisa menghubungi kantor kelurahan atau melalui nomor handphone miliknya.
Kepada wartawan, Sugeng mengaku terbantu dengan layanan antar-jemput yang dilakukan Babinkamtibmas. Selama ini, dia mengaku tidak bisa berangkat ke puskesmas karena sepeda motor miliknya tidak bisa digunakan.
Sementara itu, anaknya tidak mempunyai waktu karena sibuk bekerja. "Sebenarnya saya sudah lama ingin divaksin, tetapi tidak ada yang mengantar. Sepeda motor di rumah rusak, anak saya sibuk terus," keluhnya.
Kapolsek Pasarkliwon Iptu Achmad Ridwan Prevoost mengemukakan, pihaknya ingin membantu warga lansia yang tidak bisa berangkat ke puskesmas dengan menjemputnya di rumah. Penjemputan dilakukan anggota Babinkamtibmas di kelurahan masing-masing.
Anggota Babinkamtibmas dianggap sudah mengetahui medan dan telah dikenal warga.
"Kami akan jemput para warga lansia yang tidak bisa berangkat karena terkendala transportasi menuju ke puskesmas terdekat," ucapnya.
Ridwan mengimbau masyarakat yang membutuhkan bantuan antar jemput bisa menghubungi Polsek Pasarkliwon atau anggota Bhabinkamtibmas. Pihaknya siap membantu pemerintah dalam mempercepat program vaksinasi.
Program vaksinasi lansia memang menjadi prioritas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Selain itu, juga untuk melindungi warga dari penyebaran virus Covid-19.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, hingga 3 Juni 2021, capaian vaksinasi untuk kelompok lansia sebanyak 84,33 persen. Dari target 49.983 orang, yang sudah mendapat suntikan sebanyak 42 149 orang.
Pada kesempatan lain, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Kota Solo Siti Wahyuningsih mengatakan salah satu strategi yang diterapkan untuk percepatan vaksinasi lansia adalah dengan memberikan vaksin kepada para pengantar. Mereka juga akan langsung ikut mendapatkan kesempatan divaksin.
"Kami membuat dua skenario untuk percepatan vaksinasi lansia. Yang pertama dengan menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Menteri Kesehatan tentang percepatan vaksinasi lansia dengan memberikan reward bagi pengantar dua lansia 60 tahun ke atas berupa vaksinasi Covid juga," ujar Siti saat konferensi pers terkait percepatan vaksinasi Covid-19 di Balai Kota Solo, Jumat (4/6).
Bagi pengantar yang akan divaksin, lanjut Siti, harus memenuhi syarat, di antaranya berusia 18 hingga 49 tahun dan ber-KTP Kota Solo. Pengantar bisa dari keluarga,saudara, atau kader kesehatan.
Untuk skenario kedua, vaksinasi ditujukan bagi warga pralansia atau yang berusia 50 sampai 60 tahun. Mereka bisa datang sendiri ke fasilitas kesehatan (faskes) yang disiapkan untuk mendapatkan vaksin Covid-19 mulai tanggal 7 Juni hingga 17 Juni.
Seluruh faskes, lanjut dia, telah membuka link dan kontak pendaftaran. Tak hanya itu pendaftaran go show juga dilakukan, namun dengan tetap mempertimbangkan protokol kesehatan dan ketersediaan vaksin.
"Tetapi kami juga tetap menerima warga yang mendaftar langsung ke faskes. Vaksinasi lansia kita layani di 39 faskes di Kota Solo," jelasnya
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berharap dengan skenario yang disiapkan tersebut percepatan vaksinasi bisa dilakukan. Dia mempersilakan warga untuk mengantar keluarganya yang sudah lanjut usia ke faskes yang ada.
"Silahkan antar kakek atau neneknya untuk divaksin. Saya minta link pendaftaran bisa langsung dibuka. Saya yakin antusiasme masyarakat akan lebih banyak," katanya.
Baca juga:
Gubernur Aceh Wajibkan Seluruh Pegawai Pemprov Ikut Vaksinasi Covid-19
Jokowi Tinjau Vaksinasi Covid-19 10.000 Warga di Tangerang
DKI Sudah Terima 4,4 Juta Dosis Vaksin
Analisis Dradjad Wibowo Soal Penularan Covid-19: Indonesia Masih di Zona Kuning
Satgas Covid-19 Ingatkan Guru Wajib Divaksinasi Sebelum PTM Juli 2021
Dari 17 Daerah di Sumsel, Baru Muara Enim Rampungkan Vaksinasi Covid Bagi Guru