Cerita Soeharto mau diperas kiai
Kiai terkenal itu menanam tanah di rumah Soeharto. Setelah itu minta uang dengan jumlah yang sangat banyak.
Setelah lengser sebagai presiden tahun 1998, masih banyak banyak tamu yang mengunjungi Soeharto. Sebagian besar datang untuk memberikan simpati. Tapi ada juga yang mencoba menarik keuntungan dari mantan orang terkuat itu.
Tak tanggung-tanggung, seorang kiai terkenal malah mencoba memeras Soeharto. Hal itu dituturkan mantan ajudan Soeharto Brigjen Pol Anton Tabah dalam buku 'Pak Harto The Untold Stories' terbitan Gramedia Pustaka Utama.
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Kenapa Soeharto selalu tersenyum? Presiden Indonesia Kedua Soeharto dikenal dengan sebutan ‘The Smiling General’ atau Sang Jenderal yang Tersenyum. Ini karena raut mukanya senantiasa tersenyum dan ramah.
-
Bagaimana Soeharto menghadapi serangan hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto. Meski sering diserang hoaks, Presiden Soeharto memilih berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ditambah dengan senyum dan canda tawa.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Apa yang pernah dititipkan Soeharto kepada Sudjono Humardani? Ceritanya pada tahun 1967, Sudjono pernah diberi tugas oleh Soeharto untuk meminjam topeng Gadjah Mada yang disimpan di Pura Penopengan Belah Batu Bali.
-
Siapa yang diserang oleh hoaks selain Soeharto? Selain Presiden Soeharto, hoaks juga menimpa keluarganya.
Peristiwanya terjadi tahun 2000, kiai terkenal itu datang mau menanam tanah di sudut-sudut rumah Soeharto di Jl Cendana. Kiai itu mengatakan tanah itu berasal dari makam Wali Songo. Tak cuma itu, ada juga kertas yang berbunyi "Wahai Pangeran Diponegoro, kami mohon perlindunganmu..."
Brigjen Anton Tabah merasa tindakan kiai itu sudah musyrik. Anton pun mendekati Soeharto. Sambil memijit kaki Soeharto, Anton menceritakan kisah Nabi Yunus yang ditelan ikan. Dalam perut ikan, Nabi Yunus terus mengucap doa tiada Tuhan selain Allah.
"Meminta pertolongan kepada selain Allah itu kan musyrik ya, Pak? Bapak sudah teraniaya, mohon jangan sampai terjebak musyrik. Seandainya kita boleh minta tolong kepada yang telah mati, maka lebih tepat kita minta tolong kepada Nabi Muhammad SAW. Tetapi itu pun kan tidak juga tidak boleh Pak," katanya.
Soeharto mengangguk-angguk mendengar cerita Anton. Beberapa hari kemudian, Soeharto kembali memanggil Anton.
"Kamu benar, Ton. Kiai itu tidak benar, dia meminta uang yang sangat banyak pada saya. Jika kiai itu datang lagi, supaya disuruh pulang saja," kata Soeharto.
Anton mengaku disalami seluruh staf di kediaman Pak Harto karena peristiwa itu.
Mengenai mistik dan kepercayaan, Soeharto mengaku memang sudah dekat dengan ilmu kebatinan sejak kecil. Tapi menurutnya ilmu kebatinan berbeda dengan klenik. Ilmu kebatinan adalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
"Sesuai dengan peninggalan nenek moyang kita. Ilmu kebatinan itu adalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Mendekatkan batin kita kepada-Nya. Orang kadang-kadang salah kaprah, mengira ilmu kebatinan itu ilmu klenik," kata Soeharto dalam biografi 'Soeharto, Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya' yang ditulis G Dwipayana dan Ramadhan KH.
Baca juga:
4 Cerita menarik Soeharto dan hobinya memancing
Soeharto malu baru disunat umur 14 tahun
Soeharto pernah kerja jadi tentara Belanda
5 Prinsip hidup kunci sukses Soeharto