Cerita surat menyurat Mohammad Hatta dengan sang putri saat belajar di Australia
Gemala Rabi'ah Hatta, putri kedua Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Mohammad Hatta dan Rachmi Hatta, merupakan salah satu ahli rekam medis paling awal di Indonesia. Dia menuntut ilmu di University Of Sydney, Australia.
Gemala Rabi'ah Hatta, putri kedua Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Mohammad Hatta dan Rachmi Hatta, merupakan salah satu ahli rekam medis paling awal di Indonesia. Dia menuntut ilmu di University Of Sydney, Australia.
Menuntut ilmu di negeri yang jauh tak membuat Gemala putus komunikasi dengan sang ayah, Hatta. Keduanya kerap berkomunikasi lewat surat menyurat. Berdasarkan salah satu surat yang dituliskan Hatta untuk putrinya itu, tampak terlihat kedekatan anak dan ayahnya.
-
Apa peran Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia? Dirikan Cabang JSB Ketika Nazir sudah lulus menempuh pendidikan HBS di Batavia, ia memang sudah memiliki keinginan untuk melanjutkan studi di Universitas Leiden. Namun, mimpinya ini terhalang oleh kapal ke Eropa sering terhalang akibat perang dunia. Sembari menunggu kondisi terkendali, Nazir menyempatkan kembali ke kampung halamannya untuk bertemu keluarga. Mendengar kepulangannya ke Solok membuat pengurus Jong Sumatranen Bond (JSB) mendorong dirinya untuk mendirikan cabang di Padang di Bukittinggi. Dorongan tersebut ia penuhi, kemudian Nazir menyempatkan berpidato di depan siswa sekolah menengah di Padang.Saat itulah ia berbicara soal pendirian kumpulan pemuda di Sumatera yang sudah terlambat dua tahun dari Jawa yang didirikan tahun 1915. Ketua Perhimpunan Indonesia Saat dirinya sudah berangkat menuju Belanda, di sana ia mengemban tugas sebagai Ketua Perhimpunan Indonesia. Saat itu ia ikut dalam kelompok pergerakan kemerdekaan Indonesia bersama dengan Moh. Hatta.Perjuangan kemerdekaan di luar negeri semakin melebar setelah lebih aktif menyuarakan kemerdekaan melalui majalah Indonesia Merdeka dan memperluas propaganda ke luar negeri Belanda. Kemudian, PI mengirim Nazir, Moh. Hatta, Ahmad Subardjo dan beberapa tokoh lainnya untuk menghadiri Kongres Internasional Menentang Kolonialisme yang berlangsung di Brussels, Belgia pada tahun 1927. Sempat Dipenjara Masih di tahun 1927, Nazir bersama Moh. Hatta, Ali Sastroamijoyo, dan Abdulmajid Djojohadiningrat dijebloskan ke penjara oleh Kerajaan Belanda karena gerakan kemerdekaannya yang semakin menggeliat. Mereka semua ditahan selama kurang lebih 5,5 bulan.
-
Siapa yang menobatkan Kiras Bangun sebagai Pahlawan Nasional Indonesia? Pada 2005, nama Kiras Bangun ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
-
Siapa yang diangkat menjadi Pahlawan Nasional? Setelah kematiannya yang tragis, nama Amir Hamzah semakin semerbak di telinga masyarakat Indonesia. Ia juga diakui dan dianugerahi Satya Lencana Kebudayaan dan Piagam Anugerah Seni. Sampai puncaknya, pada tahun 1975, nama Amir Hamzah ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Kapan Mohammad Natsir menjabat sebagai Perdana Menteri? Mohammad Natsir Menjabat Menteri Penerangan dan Perdana Menteri Republik Indonesia Berbagai jabatan bergengsi yang dipegangnya tak membuat Natsir kaya raya. Hidupnya sederhana.
-
Kapan Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak wafat? Ia wafat di Bern, Swiss pada tanggal 10 Juli 1965 di usianya yang sudah 68 tahun.
-
Siapa yang dikenal sebagai Bapak Pergerakan Nasional Indonesia? Gara-gara Nama Semasa kecil. dokter yang dikenal sebagai Bapak Pergerakan Nasional Indonesia ini dikenal dengan nama panggilan Tom.
"Gemala yang manis, Bagaimana keadaan Gemala sekarang, hingga mana studi Gemala, yang pokok sudah dilaksanakan?" tulis Hatta dalam suratnya 24 Juni 1974, dikutip merdeka.com, Jumat (16/11).
Gemala Hatta ©2018 Merdeka.com/Jayanti
Di bagian surat itu, Hatta menyinggung rumah makan padang. Dia takjub bahwa di Sydney juga terdapat rumah makan Padang.
"Ayah tidak mengira di Sydney juga ada restoran Padang. Menurut Eddie malahan ada 3. Mungkin hanya di bulan yang belum ada restoran Padang," tulisnya.
Layaknya orangtua, Hatta menutup surat itu dengan pesan bahwa Gemala harus belajar dengan baik di Australia agar impiannya bisa tercapai.
"Pesan ayah hanya satu, yaitu rajin-rajinlah belajar supaya tujuan Gemala ke Australia berhasil dengan baik. Kami seisi rumah gembira membaca Gemala dalam waktu yang sangat singkat sudah keliling kemana-mana di Australia dan sudah mendapat banyak teman-teman. Mudah-mudahan Gemala dalam keadaan baik-baik saja. Peluk dan cium dari ayah," tutup kalimat di surat itu.
Gemala Hatta ©2018 Merdeka.com/Jayanti
Di surat lainnya yang ditulis untuk Gemala pada 11 Juni 1975, Hatta kembali mengingatkan agar Gemala semangat berjuang untuk menyelesaikan pendidikannya dengan baik.
"Hal-hal lain tidak ada yang penting. Sekian dulu. Mudah-mudahan Gemala keras saja belajar beserta praktiknya. Salam kami semuanya. Peluk cium dari ayah," tulis Hatta di akhir surat.
Begitulah isi surat Hatta kepada Gemala yang tengah menempuh studi dengan memperoleh beasiswa di School of Medical Record Administration (MRA) Sydney, Australia. University of Sydney sendiri berfokus pada pembelajaran Sains, dimana pada tahun 1881 menjadi universitas pertama di dunia yang menerima anak didik perempuan.
Gemala Hatta ©2018 Merdeka.com/Jayanti
Baca juga:
Kisah Bung Hatta di Pengasingan Ajar Anak-anak Hingga Minta Dikirim Buku dari Belanda
800 Karya Bung Hatta Diterbitkan dalam 10 Seri Buku
Sandiaga: Kita sangat meneladani & mengidolakan Bung Hatta
Reaksi-reaksi kubu Prabowo saat cucu Bung Hatta bersuara
Politikus PDIP: Perjuangan Bung Hatta tidak bisa disamakan dengan apapun