Cerita Warga Yogyakarta Berburu STB usai Siaran TV Analog Dimatikan
Pemerintah resmi mematikan siaran tv analog di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Terhitung sejak Jumat (2/12) pukul 24.00 WIB, siaran tv analog di sana tidak bisa lagi diakses.
Pemerintah resmi mematikan siaran tv analog di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Terhitung sejak Jumat (2/12) pukul 24.00 WIB, siaran tv analog di sana tidak bisa lagi diakses.
Dimatikannya siaran tv analog ini berdampak pada masyarakat. Warga terpaksa harus membeli set top box (STB) agar bisa mengakses siaran tv digital.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kapan siaran Trijaya FM yang viral terjadi? Program Hot Topik Petang Trijaya Fm Jakarta mendadak jadi perbincangan di media sosial. Seorang warganet mengunggah kejadian menegangkan sekaligus haru dialami penyiar Gaib Maruto dan Margi Syarif saat melakukan live interaktif di hari Selasa (14/5) pukul 16.00 Wib.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Salah satunya adalah Narto, warga Banguntapan, Kabupaten Bantul yang harus mencari STB karena tv di rumahnya tak bisa mengakses siaran digital. Narto mengatakan sejak Sabtu (3/12) pagi, dia mencari STB di sejumlah toko.
"Saya tadi cari di beberapa toko elektronik di daerah Babarsari, Gejayan, sampai Glagahsari dan Gedongkuning. Barangnya sudah susah. Kalau ada harganya mahal. Tadi saya ditawari harganya Rp400 ribu. Katanya yang paling bagus itu," ucap Narto.
Narto mengungkapkan sempat mencari pula di toko online. Namun Narto mengaku agak-agak ragu untuk membeli karena takut barangnya tidak sesuai dengan keinginannya.
"Ini tadi mesan sama teman yang juga lagi nyari STB. Semoga dapat. Ya masih nyetel tv soalnya untuk mengurangi anak main HP soalnya," ungkap Narto.
"Kebijakan beralih ke tv digital ini menurut saya merepotkan. Jadi terpaksa harus beli STB kalau enggak ya harus beli tv yang sudah digital. Jadi tambah biaya ini," sambung Narto.
Senada dengan Narto, Ahmad Ali warga Gamping, Sleman juga harus mencari STB karena tv di rumahnya tak bisa mengakses siaran digital. Dia menyebut awalnya kaget karena tiba-tiba siaran tv hilang semua.
Kemudian dia mencari di media sosial ternyata sejak kemarin tidak bisa diakses. Ahmad mengungkap sebenarnya dirinya sudah jarang menonton tv.
"Tadi pagi sampai siang sempat cari tapi belum dapat. Tadi di salah satu toko elektronik di Gamping juga pada antre cari STB. Harganya juga sudah naik, tadi sekitar Rp300 ribu lebih," ucap Ali.
Sedangkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) DIY Wahyu Nugroho menerangkan dengan dimatikannya siaran tv analog, pemerintah telah mendistribusikan bantuan STB ke DIY. Total ada 163.436 STB bantuan dari Kemenkominfo yang telah didistribusikan untuk masyarakat DIY.
"STB pembagian atau distribusi sudah 100 persen untuk wilayah di DIY. Jumlah penerimanya itu 163.436 total STB untuk di DIY," kata Wahyu, Jumat (2/12) kemarin.
(mdk/cob)