Cianjur dan Cirebon Gelar PTM Terbatas Mulai 14 Maret, Ini Aturan Lengkapnya
PTM dengan sistem masuk bergantian sebagai upaya menekan angka penularan Covid-19.
Pemkab Cianjur, Jawa Barat, kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas hanya 50 persen dari kapasitas masing-masing sekolah mulai tanggal 14 Maret. PTM dengan sistem masuk bergantian sebagai upaya menekan angka penularan Covid-19.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, PTM akan kembali digelar mulai Senin (14/3) sesuai dengan Surat Edaran Bupati Cianjur Nomor:443.1/2076/SATGAS COVID-19/2022 tentang Pemberlakuan Pelaksanaan PTM terbatas dan Penyesuaian Sistem Kerja ASN selama masa PPKM.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana cara PKM meningkatkan mutu mahasiswa? PKM membantu meningkatkan mutu mahasiswa agar optimal saat terjun ke masyarakat.
-
Dimana PKM dibentuk? PKM merupakan program yang secara khusus dibentuk oleh Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (KEMENRISTEK DIKTI) Republik Indonesia.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Kenapa PMO penting? Tujuan utama PMO adalah untuk mencapai manfaat dari standarisasi dan mengikuti proses, kebijakan, dan metode manajemen proyek.
-
Bagaimana Pertamina mendukung UMKM binaannya agar naik kelas? Pertamina memiliki beragam program untuk UMKM binaannya, khususnya UMKM kerajinan, yakni program pembinaan yang meliputi pelatihan, pelibatan dalam pameran baik di dalam maupun luar negeri, pemberian akses pada sertifikasi, pemberian hibah alat teknologi tepat guna, publikasi dan promosi.
"PTM terbatas setiap hari secara bergantian dengan jumlah peserta didik maksimal 50 Persen dari kapasitas kelas atau ruangan serta lama belajar hanya enam jam, saat diberlakukan pihak sekolah wajib menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru dengan prokes ketat," kata Herman saat dihubungi di Cianjur, Sabtu (12/3).
Sistem kerja ASN di lingkungan Pemkab Cianjur 100 persen. Para ASN harus mengisi data kesehatan dan dilaporkan ke kepala masing-masing dinas atau instansi tempat mereka bertugas.
"Setiap harinya masing-masing pegawai wajib mengisi form kesehatan di aplikasi Cek Kesehatan (Cekas) ASN Cianjur, sebelum masuk kantor," kata dia.
Alun-Alun Cianjur Masih Ditutup
Sedangkan untuk mencegah penyebaran lainnya dalam SE Bupati Cianjur, disebutkan Taman Alun-alun Cianjur untuk sementara masih ditutup dan kegiatan Car Free Day masih dilarang, termasuk kegiatan masyarakat yang berpotensi terjadinya kerumunan.
"Untuk perjalan dinas luar kota belum diizinkan karena tingkat penularan masih tinggi terutama ke wilayah yang masih tinggi angka penularan nya," kata Herman.
Pihaknya meminta penerapan prokes ketat di lingkungan sekolah lebih ditingkatkan termasuk seluruh siswa dan guru sudah mendapatkan vaksinasi lengkap hingga dosis kedua.
"Kami berharap pandemi segera usai dan siswa dapat menjalani proses belajar mengajar secara normal," katanya.
Dia menambahkan, dengan dibukanya kembali PTM dapat memudahkan tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan vaksinasi di tempat, sehingga target vaksinasi untuk siswa di Cianjur dapat tercapai 100 persen.
"Kita akan genjot kembali vaksinasi lengkap untuk siswa di seluruh wilayah Cianjur," katanya.
Cirebon Gelar PTM 50 Persen
Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, segera menggelar kembali pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 50 persen, setelah sempat ditutup akibat daerah itu masuk pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4.
"PTM akan dilakukan secara terbatas, yaitu 50 persen terlebih dahulu," kata Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulayadi di Cirebon, Sabtu (12/3).
Agus mengatakan, pada pekan lalu Kota Cirebon turun level untuk PPKM Jawa-Bali, dari Level 4 ke Level 3, dan selama PPKM Level 4 semua kegiatan belajar mengajar kembali dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh. Setelah turun level, kata dia, Pemkot Cirebon kembali membuka PTM, akan tetapi dengan dibatasi 50 persen dan juga hanya empat jam pelajaran.
"Pekan ini kita masuk PPKM Level 3, dan untuk PTM nantinya hanya empat jam pelajaran," tutur dia.
Jaga Sekolah
Agus juga mewanti-wanti agar setiap sekolah rutin memasukkan data perkembangan Covid-19 di tempat mereka melalui aplikasi "Jaga Sekolah" yang sudah dibuat.
Penggunaan aplikasi "Jaga Sekolah" ini, lanjut Agus, juga sudah disosialisasikan kepada pihak sekolah, baik yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, maupun Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah X Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
"Supaya diperbaharui. Itu yang jadi bagian dari kendali kita untuk memonitor kondisi secara real time yang terjadi di sekolah," kata Agus, dikutip Antara.
Agus menuturkan saat ini kasus Covid-19 di Kota Cirebon sudah kembali melandai, dan per hari rerata kurang dari 50 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif. Selain itu untuk rawat inap juga sudah semakin turun, di mana pada saat Level 4 rawat inap rumah sakit di Kota Cirebon mencapai 70 per 100 ribu penduduk.
(mdk/gil)