Coba Rebut Pistol Polisi, Residivis Pengedar 2 Kg Sabu Ditembak Mati
Wijonarko mengatakan, polisi lalu menggeledah kediaman Bona di Jalan Bambu Kuning Selatan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Di sana, polisi mendapati narkoba jenis sabu-sabu seberat 1,254 kilogram yang dibungkus plastik besar.
Aparat Polres Metro Bekasi Kota menembak mati seorang pengedar narkoba jenis sabu-sabu di wilayahnya. Tersangka, Bona Jansen ditembak bagian dadanya karena melawan polisi ketika diajak untuk menangkap bandarnya.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Wijonarko mengatakan, tersangka dibekuk polisi di sekitar Jalan Kartini, Bekasi Timur pada Selasa dini hari lalu. Dari tangan tersangka, awalnya polisi hanya menemukan 0,3 gram sabu diletakkan di dalam bungkus rokok.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
"Berawal dari informasi masyarakat adanya seorang pengedar narkoba," kata Wijonarko pada Rabu (5/2).
Wijonarko mengatakan, polisi lalu menggeledah kediaman Bona di Jalan Bambu Kuning Selatan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Di sana, polisi mendapati narkoba jenis sabu-sabu seberat 1,254 kilogram yang dibungkus plastik besar.
"Pelaku mengaku barang itu didapatkan dari pria berinisial AG di Cikunir, Bekasi Selatan," kata Wijonarko.
Mendapatkan informasi itu, polisi bergegas ke sana mencari keberadaan AG. Tetapi, Bona di tengah perjalanan melakukan perlawanan, bahkan mencoba merebut senjata api. Karena itu, polisi mengambil tindakan tegas, menembak kaki kemudian bagian dadanya.
Tersangka sempat dilarikan ke rumah sakit Polri Kramajati, Jakarta Timur untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, nyawanya tak dapat diselamatkan.
"Tindakan tegas diambil karena tersangka berupaya merebut senjata milik petugas," kataya.
Menurut Wijonarko, tersangka Bona merupakan residivis dua kali masuk penjara dengan kasus yang sama. Setelah keluar penjara pada 2016 lalu, tersangka mengedarkan sabu hingga empat kali.
"Pertama menjual 1.000 gram, kedua 1.000 gram, ketiga 2.000 gram, ke-empat 2.000 gram. Yang disita ini adalah sisanya," katanya.
Baca juga:
Kirim 39 Kg Ganja dari Aceh, 2 Kurir Dihukum 18 Tahun Penjara
Canggih, Begini Cara Polisi Deteksi Mainan Anak Mengandung Narkoba
Mantan Atlet Tinju Amatir DIY Terlibat Peredaran Narkoba
Pesan Pimpinan Komisi III DPR ke BNN: Pemberantasan Narkoba Tidak Boleh Main-main
Kerap Ancam Ibu Pakai Parang, Pecandu Narkoba Bersujud Setelah Dipolisikan