Covid-19 Melonjak Lagi di Depok, Kasus Harian Lampaui 100
Jumlah kasus Covid-19 di Kota Depok meningkat dalam dua pekan terakhir. Bahkan angka kasus harian ini sudah di atas 100.
Jumlah kasus Covid-19 di Kota Depok meningkat dalam dua pekan terakhir. Bahkan angka kasus harian ini sudah di atas 100.
"Tren kenaikan terjadi dua minggu terakhir, kemarin sudah di atas 100 dan ini memang trennya terjadi kenaikan," kata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Kamis (30/6).
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Dia memperkirakan kenaikan kasus ini dipengaruhi kemunculan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Namun, sejauh ini baru orang terindentifikasi BA.5 di Depok.
"Dimungkinkan tadi sub varian baru BA.4 dan BA.5 karena peningkatannya cukup tinggi dalam satu dua minggu ini," ujarnya.
Aktivitas Masyarakat Kembali Normal
Selain itu, kenaikan kasus harian juga dipicu karena mulai normalnya aktivitas masyarakat di ruang terbuka. Kerumunan sudah terlihat lagi di ruang-ruang publik, padahal warga seharusnya tetap harus disiplin menjaga jarak.
"Kegiatan masyarakat sudah seperti normal dulu, misal kegiatan kerumunan, aktivitas sosial, sudah seperti biasa. Makanya perlu kewaspadaan jaga jarak yang saat ini sudah seperti biasa," tukasnya.
Pihaknya terus mengimbau agar masyarakat memperketat protokol kesehatan. "Kita sudah menyampaikan kepada masyarakat untuk tetap waspada prokes karena saat ini kegiatan sudah hampir seperti biasa," katanya.
Terkait warga yang terpapar BA.5, kata dia, sejauh ini jumlahnya masih empat orang. Namun tidak tertutup kemungkinan bertambah, karena tidak semua kasus positif diikuti pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS).
"Tidak semua diperiksa WGS-nya, karena harus memenuhi standar tertentu. Apakah (kenaikan kasus harian) ini memang pengaruh subvarian baru, kita belum tahu, karena yang terdeteksi baru empat orang," ujarnya.
Kenaikan Kasus Terjadi di Jawa Barat
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Supian Suri menambahkan, kenaikan kasus juga terjadi di Jawa Barat dan wilayah aglomerasi Jakarta, seperti Depok, Bogor dan Bekasi. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk antisipasi kapasitas rumah sakit jika terjadi lonjakan tinggi. "Nah muncul juga di Kota Bandung. Nah Pak Gubernur mengamanahkan kepada kota-kota yang terjadi peningkatan kasus untuk antisipasi rumah sakit isoter," jelasnya.
Lokasi isoter di Depok saat ini ada di Rumah Sakit Anugrah Sehat Afiah (ASA) atau RSUD bagian timur. Isoter akan diperpanjang hingga tiga bulan lagi.
Sejauh ini Pemkot Depok akan memaksimalkan sarana yang telah ada dan belum ada rencana membuka kembali isoter di lokasi lain. Sebelumnya, lokasi isoter Kota Depok ada di Wisma Makara UI dan Pusat Studi Jepang UI.
"Sekarang isoman yang di UI dipindah ke RS ASA jadi isoter. Sementara kita antisipasi di satu wilayah dulu di Rumah Sakit ASA karena itu milik pemerintah, kalau di UI kita harus kerja sama. Mungkin akan dibuka lagi kalau angkanya melonjak," pungkasnya.
(mdk/yan)