Curhat Tito soal Polri saat ini dihadapkan situasi dilematis
Ratusan advokat tergabung dalam Forum Advokat Pengawal Pancasila menyambangi Mabes Polri untuk menemui Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Tujuannya, untuk berdialog soal Pancasila.
Ratusan advokat tergabung dalam Forum Advokat Pengawal Pancasila menyambangi Mabes Polri untuk menemui Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Tujuannya, untuk berdialog soal Pancasila.
Di hadapan ratusan advokat, Tito mengakui saat ini Polri dihadapkan dengan situasi dilematis. Terlebih, menyangkut kasus-kasus intoleransi. "Kasus yang rawan persatuan bangsa kadang disikapi pro kontra," kata Tito di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/6).
Menurut Tito, dalam bertindak Polri selalu menggunakan dua pilar. Pertama, legitimasi hukum dan legitimasi sosial. "Kehadiran advokat perkuat legitimasi sosial sehingga Polri lebih berani," ujarnya.
Sementara itu, salah satu anggota Advokat Pengawal Pancasila, Todung Mulya Lubis, mengatakan sangatlah berbahaya bila politik dicampuradukan dengan agama. Dia bertekad bersatu dengan Polri dalam menjaga NKRI.
"Kita ingin satukan tekad dan sikap kami, walau kami kritik kepolisian dalam kerja kami, tapi kami apresiasi Polri jaga NKRI," kata Todung.
Pada pertemuan itu, ada beberapa poin yang disampaikan Advokat Pancasila di hadapan Tito. Poin-poin itu di antaranya;
1. Kami mendukung pemerintah yang sah yang terpilih secara demokratis dan konstitusional. Kami mengutuk segala tindakan yang ingin mengambil kekuasaan dengan cara inkonstitusional.
2. Kami menentang dan melawan seluruh upaya yang dilakukan oleh oknum-oknum yang menggunakan paham radikal dan SARA yang mencoba merusak NKRI
3. Kami mendukung semua tindakan tegas pemerintah RI untuk membubarkan setiap dan semua organisasi radikal dan yang merusak keragaman Indonesia atau merusak toleransi antar suku, agama, ras dan antar golongan yang pada akhirnya dapat merusak persatuan dan kesatuan dalam Ke-Bhineka-an NKRI yang berdasar kepada Pancasila.