Dada Dipukul saat Latihan Silat, Pelajar Kediri Tewas di Tangan Pelatih
Seorang pelajar, AAS (18) tewas dalam latihan silat perguruan PSHT di Kediri. Remaja itu terkapar setelah dadanya dipukul sang pelatih, VCB (18).
Seorang pelajar, AAS (18) tewas dalam latihan silat perguruan PSHT di Kediri. Remaja itu terkapar setelah dadanya dipukul sang pelatih, VCB (18).
Korban AAS merupakan warga Dusun Pandansili RT 01 RW 02 Desa Kweden Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk yang berdomisili di Pondok Kedunglo Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kediri. Sementara VCB diketahui tinggal di Jalan Kaliombo Raya, Kelurahan Kaliombo, Kecamatan Kota, Kediri.
-
Bagaimana Silat Perisai dimainkan? Mereka akan saling beradu satu sama lain sampai tak mampu bertahan lagi dan bahkan hingga terbunuh.
-
Apa itu Silat Perisai? Silat Perisai di Kabupaten Kampar kini dibawakan sebatas kesenian pertunjukan untuk menyambut tamu penting dan juga sebagai hiburan masyarakat.
-
Apa itu Silat Pelintau? Di Aceh, terdapat sebuah suku bernama Tamiang yang memiliki kesenian tradisional bela diri yang sampai sekarang masih terus lestari, yaitu Silat Pelintau.
-
Di mana Silat Perisai berasal? Silat Perisai ini memiliki sejarah yang cukup panjang, bahkan sudah ada sebelum kemerdekaan Republik Indonesia.
-
Siapa pencipta Silat Pelintau? Silat Pelintau tercipta pada tahun 1953 oleh Maha Guru OK Said bin Unus yang merupakan putra asli Tamiang.
-
Kapan Silat Pelintau diciptakan? Silat Pelintau tercipta pada tahun 1953 oleh Maha Guru OK Said bin Unus yang merupakan putra asli Tamiang.
Peristiwa itu terjadi di halaman Parkir SMPN 2 Kediri Jala Padang Padi, Kelurahan Kaliombo, Kecamatan Kota, Kediri pada Senin 5 Desember 2022 sekira pukul 22.00 WIB.
"Atas kejadian tersebut melakukan petugas melakukan penyelidikan lebih lanjut atas meninggalnya korban," kata AKBP Wahyudi, Kapolres Kediri Kota pada rilis yang digelar Senin (12/12).
Dipukul Setelah Tahan Napas
Polisi telah mengamankan VCB. Berdasarkan pemeriksaan, awalnya dia melatih siswa silat perguruan PSHT yaitu pergerakan pernapasan dada. Selanjutnya pemuda ini menyuruh korban AAS menahan napas selama 10 detik.
"Kemudian VCB menempelkan tangan kanannya ke dada tengah Korban AAS untuk mengecek apakah sudah isi atau belum. Kemudian VCB mengayunkan tangan kanannya dengan cara dipukulkan sebanyak satu kali ke dada bagian tengah korban AAS dengan posisi tangan terbuka sampai bunyi 'buk'," ucap Wahyudi.
"Setelah itu ketika VCB mau ganti melakukan pergerakan yang sama kepada siswa latihan yang lain, tiba tiba korban AAS terjatuh ke belakang dengan posisi telentang kepala membentur tanah/paving lantai. Atas kejadian tersebut VCB berusaha menolong dan di bawa ke Rumah Sakit Gambiran 2 Kota Kediri. Sesampainya rumah sakit Gambiran 2 Kota Kediri korban AAS dinyatakan sudah meninggal dunia," tambahnya.
Atas kejadian tersebut VCB dinyatakan sebagai tersangka. Barang bukti yang diamankan yakni satu buah celana dalam dan hasil visum et repertum. Pasal dan ancaman pidana atas kejadian tersebut yakni pasal 351 ayat 3 KUHP atau pasal 359 KUHP, penganiayaan yang menyebabkan matinya orang atau barang siapa karena salahnya menyebabkan matinya orang.
(mdk/yan)