Daging Australia tidak laku di Karawang, pedagang banting harga
Warga justru lebih menggemari daging sapi lokal. Daging asal Australia dianggap terlalu basah dan berlemak.
Pasca dibukanya keran impor oleh pemerintah, daging sapi asal Australia saat ini membanjiri pasar tradisional di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Meski demikian, keberadaan daging sapi impor malah tidak bisa bersaing dengan daging sapi lokal. Kondisi itu terjadi di pasar tradisional Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.
Dikatakan para pedagang, daging sapi impor asal Australia itu tidak laku di pasaran. Sebab, masih banyak konsumen tetap memilih daging sapi lokal.
"Ada beberapa faktor tidak lakunya daging sapi impor ini. Di antaranya adalah kondisi daging yang basah dan terlalu banyak lemak sehingga kurang disukai para konsumen," kata salah seorang pedagang, Pendi, Selasa (14/6).
Meminimalisir terjadinya kerugian akibat tidak lakunya daging sapi impor, para pedagang terpaksa banting harga dari semula Rp 80 ribu per kilogram, menjadi Rp 65 ribu per kilogram.
"Iya kan harusnya harganya dipatok Rp 80 ribu, tapi kalau tidak laku ya kita rugi besar," ujar Pendi.
Sedangkan harga daging sapi lokal saat ini terus mengalami kenaikan, hingga mencapai Rp 130 ribu per kilogramnya.
"Kalau daging sapi lokal kemungkinan bisa naik, puncaknya kemungkinan nanti menjelang Idul Fitri," tutup Pendi.