Dalam Persembunyian, KKB Papua Tebar Ancaman pada TNI
Dalam beberapa peristiwa, KKB Papua secara tiba-tiba menyerang TNI yang membuat prajurit gugur saat sedang bertugas
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua beberapa kali tebar ancaman kepada TNI. Menyebabkan kontak senjata antara KKB dan TNI tak bisa dihindarkan terlebih daerah Papua yang rawan konflik.
Dalam beberapa peristiwa, KKB secara tiba-tiba menyerang TNI yang membuat prajurit gugur saat sedang bertugas. Berikut ini peristiwa KKB Papua yang mengancam sampai menyerang prajurit TNI:
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
Pasukan TNI Diserang Mendadak di Nduga
Kamis 7 Maret 2019 lalu terjadi kontak senjata antara anggota TNI dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kagoya di Mugi, Kabupaten Nduga, Papua. Dalam kontak senjata itu tiga orang prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Nanggala gugur yaitu Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.
Penyerangan terhadap pasukan TNI tersebut terjadi saat mereka sedang melaksanakan pengamanan dan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena-Mumugu sekitar pukul 08.00 WIT. Pasukan TNI yang berjumlah 25 orang tiba-tiba mendapatkan serangan mendadak oleh sekitar 50-70 orang KKB bersenjata campuran, baik senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak.
Sedangkan dari pihak KKB, prajurit TNI berhasil merampas lima pucuk senjata milik KKB (jenis masih dalam penyelidikan), ditemukan satu orang mayat (identitas dalam penyelidikan), dan diperkirakan setidaknya 7-10 orang anggota KKB juga tewas namun mayatnya berhasil dibawa kabur oleh teman-temannya.
Sementara itu Kodam XVII/Cenderawasih mengimbau seluruh masyarakat di wilayah Kabupaten Nduga, Papua dan sekitarnya agar tidak takut menghadapi ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Kita sikapi ancaman atau teror-teror semacam itu dengan tetap waspada tapi tidak perlu takut secara berlebihan. Sebab teror psikis yang mereka lakukan itu untuk menimbulkan keresahan dan ketakutan di kalangan rakyat," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi seperti dilansir dari Antara.
Serang Pos TNI
Kelompok Pemberontak di Papua menyerang Pos TNI Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (3/12/2018) sekitar jam 18.30 WIT. Akibatnya, satu anggota TNI dari Yonif 755 Kostrad dilaporkan tewas.
"Memang betul ada laporan tentang penyerangan terhadap Pos TNI di Mbua yang dijaga anggota Yonif 755. Yang diserang kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) hingga menewaskan satu anggota TNI," kata Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi, kepada Antara di Jayapura.
Kontak Senjata TNI vs KKB di Popome
Kontak senjata terjadi antara tim gabungan TNI dan Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Popome, Papua. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan, kontak tembak itu terjadi saat tim gabungan TNI dan Polri yang dipimpin Kapolres Lanny Jaya, AKBP Tony Ananda, sedang mengevakuasi jenazah Yanmar (42) tukang ojek yang tewas ditembak di Popome, Sabtu (3/11) tahun lalu.
Akmal pastikan, kontak tembak yang berlangsung sekitar tujuh jam itu tidak ada petugas yang menjadi korban. Hanya saja, dua kendaraan yang digunakan mengalami kerusakan akibat ditembak KKB.
Selain itu, tim gabungan juga berhasil merebut dua senjata api yang sempat dirampas KKB. Kombes Ahmad Kamal mengatakan, kedua senpi yang berhasil direbut adalah senapan serbu/SS 1 dan satu pucuk senpi jenis jungle/US Carabine beserta 341 butir peluru berbagai jenis. Sedangkan anggota KKB yang tewas yaitu Gomes dan Kulomabuk.