Dampak Banjir Bandang Garut, Pipa Gas PGE Ikut Bergeser
Data saat ini, banjir bandang membuat dua rumah terbawa hanyut dan dua lainnya mengalami rusak berat. Untuk rumah yang hanyut, akan diberikan bantuan kepada warga sebesar Rp50 juta.
Banjir bandang yang menerjang Kecamatan Sukawening dan Karang Tengah tidak hanya merusak rumah dan fasilitas milik warga. Pipa gas milik Pertamina Geothermal Energy (PGE) Karaha juga mengalami pergeseran
"Di PGE itu kemarin ada gerakan-gerakan (pergeseran) yang hubungannya dengan pipa (gas). Karena PGE Ini, hujan dari ini dari atas deras sekali menimpa PGE dulu, terus kebawah kesini gitu," kata Bupati Garut, Rudy Gunawan, Senin (29/11).
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Dimana pusat gempa bumi di Garut? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB. Getaran diketahui berpusat di Samudera Hindia Selatan, Kabupaten Garut, dengan besaran magnitudo hingga 6,2.
-
Dimana lokasi retakan tanah yang membentang di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Kapan banjir bandang di Grobogan terjadi? Pada Selasa pagi (6/2), banjir bandang terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
-
Kapan gempa bumi di Garut terjadi? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB.
Rudy menyebut di area PGE juga terjadi retakan-retakan akibat pergerakan tanah saat hujan besar. Retakan itu membuat pergeseran pipa-pipa milik PGE.
"Ada retakan-retakan, jadi bergeser (pipa gas milik PGE) karena hujan besar. Hujan besar di atas dari (kawasan) perhutani, hutan, menuju ke PGE. PGE itu hanya bergeser pipanya. Saya ada fotonya," sebutnya.
Pascabanjir bandang menerjang, kawasan Sukawening dan Karang Tengah ditetapkan sebagai masa tanggap darurat bencana selama tujuh hari, mulai Minggu (28/11).
"Sebetulnya yang utama mengecek korban jiwa, dan Alhamdulillah tidak ada. Jadi setelahnya adalah air, kebutuhan hidup mereka (masyarakat), ketiga infrastruktur, lalu yang lainnya. Jadi sekarang kita fokus ke air dulu," jelasnya.
Data saat ini, banjir bandang membuat dua rumah terbawa hanyut dan dua lainnya mengalami rusak berat. Untuk rumah yang hanyut, pihaknya akan memberikan bantuan kepada warga sebesar Rp50 juta.
"Untuk yang rusak berat, akan dilakukan dulu assessment. Kalau yang rumahnya terdampak lumpur, kita akan akan berikan bantuan uang Rp1 juta untuk membersihkan ruma," katanya.
Selain rumah, pihak pemkab sedang menghitung area sawah warga yang terdampak mencapai 42 hektare.
"Mungkin sekitar Rp4 juta sampai Rp5 juta per hektare," tutup Bupati.
Baca juga:
Polda Jabar Buka Kemungkinan Penyelidikan Penyebab Banjir Bandang di Garut
Cerita Warga Garut saat Banjir Bandang Menerjang
Bupati Nilai Banjir Bandang Garut Karena Hujan Deras, Bukan Alih Fungsi Lahan
Wagub Jabar Duga Banjir Bandang di Garut Karena Alih Fungsi Lahan
Tinjau Lokasi Banjir Bandang Garut, Wagub Jabar Tetapkan Status Tanggap Darurat