Dana kurang saat beli TV, pemuda culik anak panti asuhan jadi jaminan
Dari keterangan polisi, korban dijaminkan pelaku di salah satu toko elektronik.
Seorang anak panti asuhan Fathurrahman Al Barokah, berinisial MB (10) diculik untuk dijadikan jaminan di toko. Korban berhasil selamat dan pelaku masih diburu polisi.
Peristiwa itu terjadi saat dua orang tak dikenal mendatangi panti asuhan tempatnya tinggal di Jalan Letnan Simanjuntak, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning, Palembang, Senin (6/11) sore. Mereka menggunakan modus akan memberikan tiga perangkat alat game ke panti tersebut.
Lalu, korban dan rekannya SY (10) yang kebetulan berada di lokasi diajak ke kediaman pelaku untuk mengambil barang tersebut. Belum jauh dari panti, SY justru diturunkan dari mobil dan MB diculik.
Lalu, SY pulang ke panti untuk mengabarkan kejadian itu. Alhasil, pengurus panti mencoba mencari korban dengan cara menghubungi nomor telponnya, namun tak aktif.
Tak ingin posisinya semakin jauh, pengelola melaporkan ke polisi. Lantaran tak memenuhi syarat, laporan belum diterima.
Pengurus panti, Idawati (40) menjelaskan, sebelum anak asuhnya diculik, dirinya dihubungi seseorang untuk memesan baju pengantin. Tak lama, kedua pelaku datang ke panti dengan modus ingin menyumbang playstation.
"Mungkin mereka tahu saya di luar jadi berani ke panti. Namanya masih anak-anak, jadi nurut saja apa yang mereka mau," ungkap Idawati, Selasa (7/11).
Setelah melakukan pencarian, korban akhirnya ditemukan di Polsek Sako Palembang dan kembali ke panti. Dari keterangan polisi, korban dijaminkan pelaku di salah satu toko elektronik. Pasalnya, pelaku yang masih dalam perburuan polisi kekurangan uang untuk membeli televisi.
"Kami belum jelas cerita pastinya, tapi dia (korban) dijaminkan pelaku, katanya buat beli TV," tukasnya.