Dapat Data Korban dari Internet, Sindikat Penipu asal Sulsel Tipu Warga Berau
Polres Berau, Kalimantan Timur, membongkar aksi penipuan via telepon seluler. Mereka menangkap lima orang warga Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diduga sebagai sindikat pelaku penipuan.
Polres Berau, Kalimantan Timur, membongkar aksi penipuan via telepon seluler. Mereka menangkap lima orang warga Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diduga sebagai sindikat pelaku penipuan.
Sekurangnya dua warga Berau telah melaporkan penipuan yang dilakukan para tersangka. Mereka ditipu Rp170 juta.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa libur nasional penting? Libur nasional memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk beristirahat, bersantai, dan mengisi ulang energi setelah bekerja atau belajar dengan keras. Libur nasional juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, serta produktivitas kerja.
-
Kenapa PMO penting? Tujuan utama PMO adalah untuk mencapai manfaat dari standarisasi dan mengikuti proses, kebijakan, dan metode manajemen proyek.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
Dalam aksinya, para pelaku mengaku sebagai Kapolres dan Kasat Reskrim Polres Berau. Mereka melakukan penipuan itu menggunakan data yang didapatkan dari internet.
Kelima pelaku penipuan, masing-masing berinisial AB, Hn, Sn, Sh dan My, ditangkap di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan pada Rabu (7/9). Mereka diringkus setelah tim Reskrim Polres Berau melakukan penyelidikan di Sulawesi Selatan lebih dari sepekan.
Diduga Ada Korban Lain
Kapolres Berau AKBP Sindhu Brahmarya menerangkan, dugaan penipuan kelima pelaku itu terjadi pada 24 Agustus 2022 menggunakan telepon seluler. Dua warga Berau mengaku telah dirugikan sekitar Rp170 juta.
"Barang bukti uang tunai yang berhasil diamankan sekitar Rp 83,4 juta. Sisa uang lainnya sudah digunakan untuk keperluan sehari-hari," kata Sindhu dalam penjelasan di kantornya, Senin (12/9).
Selain uang tunai, polisi juga mengamankan barang bukti antara lain buku tabungan, mesin Electronic Data Capture (EDC), serta daftar rekening bank dan juga telepon seluler yang digunakan untuk menelepon korban.
"Dari telepon seluler yang kita amankan itu mereka menelepon korban mengatasnamakan pejabat-pejabat (lainnya) dan aktivitas ini sudah berlangsung selama 6 tahun. Kemungkinan ada korban lainnya yang tidak terdeteksi," ujar Sindhu.
Polisi Dalami Data yang Diperoleh dari Internet
Para pelaku melakukan aksinya secara berkelompok. Meski para korban yang melapor merupakan warga Berau, kelima pelaku justru belum pernah ke daerah itu.
"Mereka mendapatkan data-data korban dari internet dan ini masih kami dalami. Mereka bekerja secara kelompok, dan menggunakan data palsu terkait penyediaan rekening bank," terang Sindhu.
Polisi masih mengembangkan kasus itu. Para tersangka kini dijebloskan ke penjara Polres Berau. Mereka dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan.
(mdk/yan)