Data BNPB: 2 Warga Meninggal dan 2 Hilang Akibat Banjir Kota Serang
BPBD Kota Serang mencatat, wilayah yang sampai saat ini masih terendam banjir meliputi Kelurahan Lontar Baru, Kelurahan Serang, Kelurahan Kagungan, dan Kelurahan Kota Baru di Kecamatan Serang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat dua warga meninggal dunia akibat banjir yang melanda Kota Serang, Provinsi Banten. Selain itu, dua warga dinyatakan hilang.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan data ini bersumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang hari ini pukul 01.45 WIB.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Bagaimana kondisi banjir di Semarang? Genangan banjir yang ada di Semarang cukup bervariasi antara 20 hingga 70 cm.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
"Dua orang warga dilaporkan meninggal dunia dan dua lainnya dinyatakan hilang pada kejadian banjir di Kota Serang," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (2/3).
Abdul juga melaporkan, sebanyak 2.413 KK yang tinggal di 2.413 rumah terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 50 hingga 200 sentimeter.
BPBD Kota Serang mencatat, wilayah yang sampai saat ini masih terendam banjir meliputi Kelurahan Lontar Baru, Kelurahan Serang, Kelurahan Kagungan, dan Kelurahan Kota Baru di Kecamatan Serang.
Kemudian Kelurahan Kasemen, Kelurahan Terumbu, dan Kelurahan Kasunyatan di Kecamatan Kasemen. Selanjutnya Kelurahan Drangong dan Kelurahan Umbul Tengah di Kecamatan Taktakan.
Berikutnya adalah Kelurahan Cipocok Jaya, Kelurahan Banjar Agung, Kelurahan Panancangan, Kelurahan Banjar Sari, dan Kelurahan Tembong di Kecamatan Cipocok Jaya.
Berdasarkan pantauan tim BPBD Kota Serang, kondisi banjir saat ini masih bertahan. Namun TMA di Kelurahan Lontar Baru dan Kelurahan Serang sudah mulai surut.
Sebagai upaya percepatan penanganan bencana banjir tersebut, tim BPBD Kota Serang bersama lintas instansi terkait dan relawan terus melakukan langkah-langkah yang berorientasi pada penyelamatan, evakuasi warga, dan pemenuhan kebutuhan dasar.
Sementara itu, kebutuhan dasar yang mendesak antara lain makanan siap saji, pakaian dewasa dan anak-anak yang masih layak pakai, selimut, obat-obatan/P3K, perlengkapan mandi, popok bayi, dan pembalut wanita.
Sementara data kepolisin yang diperbarui pada Rabu (2/3) dini hari, menyebabkan lima orang meninggal dunia. Daerah terdampak banjir yakni Kota Serang yakni Kecamatan Cipocok, Kecamatan Curug, Kecamatan Serang, Kecamatan Kasemen dan Kecamatan Taktakan.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan di wilayah Kota Serang yang terdampak bencana banjir terdapat lima kecamatan serta lima desa, 2.203 rumah, 700 pengungsi dan lima orang korban meninggal dunia.
Lima korban meninggal ialah GS beralamat di Kota Baru, Kecamatan Serang, FR dan AD di Umbul Tengah, Kecamatan Taktakan, RZ di Kagungan, Kecamatan Serang serta AMS di Penancangan, Kecamatan Cipocok Jaya.
Polda Banten menerjunkan 511 personel dalam tanggap bencana, memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak banjir baik di Kota Serang maupun di Kabupaten Pandeglang. Polda Banten telah mendirikan beberapa tenda pengungsi dan menyiapkan dapur lapangan untuk melayani konsumsi masyarakat terdampak banjir.
"Adapun peralatan yang digunakan untuk mengevakuasi korban diantaranya dua double cabin, satu bus, satu ambulance, dua rubber boat dan alat perlengkapan SAR lainnya, serta personel Biddokes Polda Banten memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat berupa pemberian obat-obatan maupun vitamin," kata Shinto.
"Ada 1 rumah yang hancur akibat bencana banjir yaitu di Lingkungan Legok, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan termasuk 2 rumah yang terbawa arus sungai di Kasemen yang viral di media sosial," ungkap Shinto Silitonga.
Baca juga:
1.165 Rumah Terdampak Banjir di Pandeglang Banten
Normalisasi Sungai Ciliwung, Pemprov DKI Prioritaskan Tujuh Kelurahan
Prajurit TNI Dikerahkan Bantu Evakuasi Warga Terdampak Banjir Serang
Kawasan Kesultanan Banten Lama Banjir Satu Meter, Pengunjung Dievakuasi
Banjir Merendam Kota Serang, Dua Orang Tewas
Usai Gempa, Warga Tepi Sungai Pasaman Barat Diminta Waspada Longsor dan Banjir
Pemprov DKI Klaim Sumur Resapan Telah Membuat Banjir Cepat Surut