Data BNPB: Korban Meninggal Akibat Tsunami Selat Sunda Mencapai 426 Orang
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jumlah korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda mencapai 426 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jumlah korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda mencapai 426 orang.
"Sebelumnya kami sampaikan korban meninggal 430 orang. Ternyata ada korban meninggal yang terdata ganda. Yang tepat data hari ini," kata Sutopo dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (28/12).
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
Selain korban meninggal, Sutopo mengatakan 23 orang juga dilaporkan masih hilang, sementara 7.202 orang lainnya mengalami luka-luka dan 40.386 orang mengungsi di berbagai tempat yang tersebar.
Sementara itu, tsunami di Selat Sunda juga mengakibatkan kerusakan terhadap sejumlah sarana dan prasarana, yaitu 1.296 rumah, 78 penginapan dan warung, 434 perahu dan kapal, 69 kendaraan roda empat, 38 kendaraan roda dua, satu dermaga dan satu shelter.
"Semua data korban dan kerusakan masih sementara. Kemungkinan masih akan bertambah karena ada korban yang belum ditemukan," jelasnya.
Menurut Sutopo, masih banyak material dan puing yang belum diangkut dan belum dilakukan proses pencarian dan pertolongan. Karena itu, sangat mungkin akan ada korban lain yang ditemukan.
"Pendataan akan dipercepat karena terkait dengan bantuan yang akan dikirimkan," ujarnya.
Tsunami Selat Sunda terjadi akibat aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau pada Sabtu (22/12).
Lima kabupaten di dua provinsi terdampak tsunami tersebut, yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten serta Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus di Provinsi Lampung. Dikutip dari Antara.
Baca juga:
Menteri ESDM Pantau Anak Gunung Krakatau
Pemulangan Jenazah Keluarga Aa Jimmy juga Kena Biaya Rp 14,5 Juta di RSUD Serang
Kasus Biaya Pemulangan Jenazah Tsunami di RSUD Serang Dilimpahkan Ke Polda Banten
Deteksi Tsunami Susulan di Selat Sunda, BKMG Pasang Alat Pemindai Gelombang
Jonan Pastikan Penerbangan & Pelayaran di Selat Sunda Belum Terganggu Erupsi Krakatau
Gubernur Banten Tetapkan Darurat Bencana Tsunami Selat Sunda Selama Dua Sepekan