Datang ke Istana Negara, Badrodin Haiti masih dipanggil Kapolri
Datang ke Istana Negara, Badrodin Haiti masih dipanggil Kapolri. Setelah pensiun dari Kepolisian RI, Badrodin lebih banyak menggunakan waktunya untuk membina murid bela diri. Di samping itu, dia disibukkan dengan aktivitas sebagai Komisaris Utama Waskita Karya.
Mantan Kepala Kepolisian RI Badrodin Haiti menghadiri acara Financial Close Pembiayaan Proyek Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) di Istana Negara. Badrodin hadir sebagai Komisaris Utama Waskita Karya.
Pantauan merdeka.com, Badrodin mengenakan batik lengan panjang berwarna hijau. Penampilan Badrodin berbeda saat dia menjabat sebagai Kapolri. Pria kelahiran Jember 24 Juli 1958 ini terlihat memelihara jenggot serta kumis.
Nampak beberapa kali Badrodin bersalaman dengan menteri kabinet kerja. Usai bersalaman, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak Badrodin duduk tepat di samping kirinya. Namun, Badrodin menolak karena dia bukan pejabat pemerintah.
Badrodin yang ditemui usai menghadiri acara mengaku tak ada yang aneh dalam penampilannya. Dia mengaku memelihara jenggot agar terlihat berbeda dari sebelumnya.
"Bukan agak jenggotan, emang jenggotan. Supaya penampilannya beda," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/2).
Setelah pensiun dari Kepolisian RI, Badrodin lebih banyak menggunakan waktunya untuk membina murid bela diri. Di samping itu, dia disibukkan dengan aktivitas sebagai Komisaris Utama Waskita Karya.
"Banyak (beraktivitas) di sosial saja. Kayak membina anak yang membela diri. Di sana ada (latihan) karate, kempo," jelasnya.
"(Beaktivitas) Di Waskita kan hanya seminggu sekali," sambungnya.
Badrodin menambahkan, di sela-sela acara Financial Close PINA di Istana Negara, para undangan masih memanggilnya Kapolri. Padahal, Badrodin sudah pensiun sejak tahun 2016 lalu dan saat ini posisi Kapolri dijabat oleh Jenderal (Pol) Tito Karanvian.
"Orang masih nyebut Kapolri, saya bukan Kapolri," tuntasnya dengan tawa.
Untuk diketahui, acara Financial Close PINA mendapat arahan langsung dari Presiden Joko Widodo terkait upaya pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur dengan investasi Non Anggaran Pemerintah. Acara ini dihadiri sejumlah menteri kabinet kerja dan pimpinan lembaga. Di antaranya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menhub Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong.
Baca juga:
Mantan Kapolri Badrodin Haiti jadi komisaris utama Grab Indonesia
Ex Kapolri jadi komisaris, Grab yakin aksi penolakan bisa diatasi
Mantan Kapolri Badrodin diangkat jadi Komisaris Utama Grab Indonesia
Menteri Rini angkat Badrodin Haiti jadi komut Waskita Karya
Alasan Rini Soemarno angkat Badrodin Haiti jadi Komut Waskita Karya
Penampilan baru mantan Kapolri Badrodin yang kini berjenggot
-
Apa itu Wajik Baduy? Kue wajik merupakan kudapan ringan khas masyarakat adat Baduy dengan cita rasa manis dan sedikit gurih. Kue ini memiliki tekstur yang lengket namun lembut saat disantap.
-
Apa itu Badia Batuang? Anak-anak di Minangkabau punya mainan buat ngabuburit bernama badia batuang. Kata 'badia' artinya bedil atau meriam, sedangkan 'batuang' berarti bambu besar. Biasanya anak-anak akan berkumpul untuk membuat meriam dari bambu dengan ukuran besar.
-
Kapan Wajik Baduy dibuat? “Wajik ini biasanya dibuat pas ada acara selamatan warga Baduy,” kata warga Ciboleger Baduy, Asep di kanal Youtubenya Asep Lembur Baduy, dikutip Merdeka.com, Kamis (29/8).
-
Bagaimana Candi Badut ditemukan? Candi Badut ditemukan oleh pakar arkeologi pada tahun 1923. Candi ini diperkirakan dibangun jauh sebelum masa pemerintahan Airlangga yang jadi penanda dimulainya pembangunan candi-candi di Jawa Timur.
-
Siapa Bapak Harto? Saat itu ada Bapak Harto, ayah dari Gilga Sahid.
-
Apa yang dilakukan warga Baduy untuk saling membantu? Dicontohkan Pulung, ketika ada warga yang mengalami gagal panen, warga lain yang berkecukupan dalam panennya akan membantu memberi hasil.