Datangi KPK, warga Jateng dan Ratna Sarumpaet pertanyakan kasus Ganjar
Aktivis Ratna Sarumpaet beserta sejumlah masyarakat yang mengklaim dari 35 Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kedatangan mereka guna memastikan status hukum Gubernur petahana Jateng Ganjar Pranowo dalam kasus korupsi pengadaan e-KTP.
Aktivis Ratna Sarumpaet beserta sejumlah masyarakat yang mengklaim dari 35 Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kedatangan mereka guna memastikan status hukum Gubernur petahana Jateng Ganjar Pranowo dalam kasus korupsi pengadaan e-KTP.
"Kedatangan mereka kemari sebenarnya hanya ingin meminta kepastian tentang kedudukan kasusnya Ganjar Pranowo, karena mereka akan berhadapan dengan kotak suara, TPS, di mana ada Pak Ganjar kan," ujar Ratna di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/6).
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
-
Apa itu KTP Sakti yang dimaksud Ganjar Pranowo? Ganjar menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini Ganjar Jelaskan Manfaat KTP Sakti, Rakyat Bisa Akses Semua Bantuan Hanya dengan Satu Kartu Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ bagi masyarakat Indonesia jika terpilih menjadi Presiden 2024. Adapun program kerja itu melalui KTP Sakti.
-
Mengapa Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Menurut Ganjar, dengan KTP Sakti nantinya masyarakat dapat mengakses berbagai bantuan pemerintah, hanya dengan kartu Identitas saja."Jaminan-jaminan selama ini ada dengan berbagai identitas satu per satu, sekarang bisa kita satukan dalam satu KTP dan kita sebut satu KTP Sakti,” ujar Ganjar usai silahturahmi Caleg dan Partai pengusung di Perum Graha Puspa Karangpawitan, Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/12).
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana untuk memberantas KKN di Indonesia? Maka, pidato saya begitu terpilih, saya kumpulkan ASN saya, bapak ibu, mulai hari ini tidak ada korupsi, mulai hari ini tidak ada gratifikasi. Mulai hari ini tidak ada jual beli jabatan. Mulai hari ini tidak ada sogok sogokan,” jelas dia.
-
Kapan Ganjar Pranowo mulai beruban? Ganjar sendiri mengaku mulai tumbuh uban ketika masih duduk di bangku SMA, pada usia yang belum mencapai 20 tahun.
Ratna mengaku, kedatangannya juga sebagai kritik bagi pemerintah terkait penyelenggaraan Pilkada. Dia merasa heran pemerintah membiarkan pihak yang berada dalam pusaran kasus korupsi masih diizinkan mencalonkan diri.
"Jadi ini sebenarnya hanya untuk menghilangkan keraguan, dan juga semacam kritik terhadap pemerintah. Kenapa kalau orang sudah terlibat kasus masih diperbolehkan. Itu kan menimbulkan ini. Kita ingin Pilkada yang bertanggung jawab, yang bersih orang-orangnya," kata dia.
Namun sayang kedatangannya tak membuahkan hasil. Dia mengaku tak bisa bertemu langsung dengan Juru Bicara KPK Febri Diansyah. Dia hanya diterima oleh bagian Pengaduan Masyarakat (Dumas) yang menyebut status Ganjar masih sebagai saksi.
Meski begitu, Ratna tetap berharap Ganjar bisa diperiksa penyidik KPK sebelum Pilkada Jateng dimulai. Dia ingin KPK tak membeda-bedakan seseorang dalam pengusutan sebuah kasus.
"Saya bilang, mungkin ya enggak adil juga kalau kita lihat kasusnya Sandi (Sandiaga Uno) ya. Waktu Pilkada Jakarta, Sandi itu kan ada kasus (reklamasi) juga. Dan dia dipanggil KPK dengan ketat. Ini Ganjar kemaren dipanggil, minta (dipanggil ulang) setelah Pilkada, dan diberikan. Jadi ini sikap-sikap yang tidak profesional," kata Ratna.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dalam pledoinya, Fredrich bakal beberkan pemalsuan jaksa KPK
KPK kembali periksa keponakan Setnov diduga dalami aliran dana korupsi e-KTP
Fredrich Yunadi susun 1.858 lembar halaman nota pembelaan
Lebaran Idulfitri, Setya Novanto belum dijenguk istri
Keluarga di AS dan London mudik, alasan Fredrich minta Lebaran di luar penjara
Berkas pembelaan baru selesai 602 lembar pembelaan, sidang pleidoi Fredrich ditunda