Daur Ulang Alat Tes Covid-19 Tak Boleh Terjadi Lagi, DPR Minta Satgas Lakukan Sidak
Anggota Komisi VI DPR RI, Elly Rachmat Yasin, menduga kasus daur ulang alat tes rapid antigen di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, dilakukan terencana. Dia mendorong kasus itu diusut tuntas supaya peristiwa serupa tidak terjadi di tempat lain.
Anggota Komisi VI DPR RI, Elly Rachmat Yasin, menduga kasus daur ulang alat tes rapid antigen di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, dilakukan terencana. Dia mendorong kasus itu diusut tuntas supaya peristiwa serupa tidak terjadi di tempat lain.
"Patut diduga jika daur ulang alat tes rapid antigen tersebut dilakukan secara terencana, sehingga peristiwa ini harus diusut tuntas, dan jangan sampai kasus serupa terjadi di tempat lain. Karena seperti yang kita tahu kegiatan tes rapid antigen sudah menjadi salah satu standar untuk mengetahui seseorang terjangkit virus Covid-19 atau negatif," ujar Elly kepada wartawan, Kamis (29/4).
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Siapa yang dinyatakan positif Covid-19 pertama di Indonesia? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
Anggota Fraksi PPP ini menilai pemalsuan rapid test antigen ini bukan hanya ceroboh. Tindakan itu juga membahayakan keselamatan masyarakat.
Peristiwa ini juga memalukan dan menyedihkan karena dilakukan oknum karyawan Kimia Farma yang merupakan perusahaan negara. "Kecerobohan oknum Kimia Farma ini sungguh menyedihkan dan memalukan karena dilakukan oleh perusahaan negara yang seharusnya memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap masyarakat," katanya.
Elly pun meminta Kimia Farma memberikan sanksi tegas terhadap oknumnya. Perusahaan perlu melakukan evaluasi.
"Sebab itu saya meminta Kimia Farma untuk memberikan sanksi tegas terhadap para oknum yang telah melakukan pemalsuan tes rapid antigen. Kimia Farma juga harus melakukan evaluasi bahkan perubahan manajemen yang lebih transparan dan akuntabel dalam melangsungkan kegiatan rapid test antigen," katanya.
Polri dan Satgas Covid-19 juga diminta untuk melakukan sidak atau pengawasan terhadap kegiatan tes antigen.
"Selain itu saya mendukung upaya Polri maupun Satgas Covid-19 di semua tingkatan melakukan sidak atau pengawasan terhadap setiap kegiatan tes rapid antigen, baik yang diselenggarakan oleh intansi pemerintah maupun swasta. Apalagi saat ini masyarakat antusias dalam upaya pencegahan penularan Covid-19, baik dengan melakukan rapid test antigen maupun vaksinasi. Jangan sampai kecurangan Kimia Farma ini melunturkan kepercayaan publik terhadap proses melawan Covid-19," pungkasnya.
Seperti diberitakan, polisi menggerebek lokasi layanan tes antigen Kimia Farma Dignostika di Bandara Kualanamu, Sumut, Selasa (27/8) sore. Penggerebekan dilakukan setelah polisi mendapat keluhan dari para calon penumpang yang mendapati hasil rapid antigen selalu positif Covid-19 dalam kurun sekitar sepekan.
Polisi kemudian melakukan penyamaran dengan mendaftar sebagai calon penumpang yang mengikuti rapid test antigen. Masuk ke ruang pemeriksaan, polisi menjalani prosedur sebagaimana mestinya, yaitu alat tes rapid antigen dimasukkan ke lubang hidung.
Menunggu 10 menit, anggota Polda Sumut itu mendapati hasil tesnya positif. Sempat ada perdebatan, polisi lalu melakukan pemeriksaan menyeluruh.
Hasilnya, didapati alat rapid test antigen yang telah dipakai digunakan lagi alias didaur ulang. Alat yang dimasukkan ke hidung itu diduga dibersihkan lagi setelah dipakaikan ke penumpang lain. Polisi pun mengamankan petugas laboratorium serta beberapa barang bukti.
Sementara itu, dalam siaran persnya, Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika, Adil Fadhilah Bulqini, mendukung investigasi yang dilakukan kepolisian. "Apabila terbukti bersalah, maka para oknum petugas layanan Rapid Test tersebut akan kami berikan tindakan tegas dan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya.
Baca juga:
Pakar Kesehatan Minta Pelaku Daur Ulang Alat Rapid Test Antigen Dihukum Berat
Tindakan Kemenkes atas Kasus Rapid Antigen Bekas di Bandara Kualanamu
Bandara Kualanamu Deli Serdang Tetap Layani Rapid Test Drive Thru
Kimia Farma Diagnostika Tak Mau Minta Maaf soal Penggunaan Alat Tes Antigen Bekas
Gubernur Edy Rahmayadi Minta Kasus Alat Tes Bekas di Bandara Kualanamu Diusut Tuntas
Karyawannya Terlibat Kasus Alat Rapid Test Antigen Bekas, Ini Respons Kimia Farma