Dedi Mulyadi rayu nenek Oyah yang sakit dan minta disuntik mati
Dedi membujuk sang nenek agar bersedia dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan secara medis.
Emak Oyah (80) warga Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi sudah bertahun-tahun mengidap penyakit katarak. Sehari-hari dia dirawat oleh anaknya, Cicih (51) dengan perawatan seadanya karena tak memiliki biaya.
Melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyempatkan diri menjenguk nenek Oyah. Saat dijenguk, sang nenek malah melontarkan permintaan yang membuat Dedi Mulyadi terkejut. Alih-alih bersedia diobati secara medis, nenek tersebut malah meminta disuntik mati.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi membantu adik Pegi Setiawan? Melihat nasib adik bungsu dari Pegi membuat Dedi trenyuh. Seketika, dia memberi solusi dengan memberi bantuan berupa biaya sekolah adik Pegi selama tiga tahun.
"Emak enggak mau apa-apa, maunya disuntik mati saja. Tapi kalau mau nyembuhin emak sok aja, emak sudah tidak sanggup," kata Emak Oyah di kediamannya, Senin (26/2).
Mendengar permintaan sang nenek, Dedi Mulyadi kaget bukan kepalang. Menurutnya, permintaan tersebut tidak bisa diwujudkan. Sebab, kata Dedi, hidup mati manusia ada di tangan Tuhan.
Dedi membujuk sang nenek agar bersedia dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan secara medis.
"Emak atuh permintaannya jangan serem-serem. Saya mah enggak sanggup mak. Mending emak berobat saja ya, daripada suntik mati mah ampun mak," kata Dedi sambil merayu.
Emak Oyah memang hidup sendiri di kediamannya. Anaknya, Cicih (51) mengantarkan makanan untuk ibunya tersebut setiap hari. Namun, dirinya enggan untuk tinggal bersama Cicih dan bersikeras tinggal sendirian.
"Semuanya diurus mulai dari makan sampai ke kamar mandi, tapi ibu selalu menolak pindah, inginnya di rumah ini saja. Soal berobat memang belum pernah, karena gak ada biaya," ujar Cicih.
Menurut Dedi, kasus nenek Oyah bukan hanya satu di Jawa Barat. Dari kasus ini, Dedi akan mewujudkan agar setiap desa memiliki dokter keliling untuk mengecek kesehatan warga terutama para jompo.
Penyakit katarak yang diderita Emak Oyah juga menjadi perhatian khusus karena sering menjangkiti orang tua lanjut usia.
"Penyakit katarak merupakan salah satu yang krusial di masyarakat terutama para jompo. Jadi saya kira harus ada dokter yang berkeliling memeriksa kesehatan warga," ujarnya.
(mdk/noe)