Demi Beras Murah, Warga Lumajang Rela Berdesakan dan Antre Berjam-jam
Ratusan warga di Lumajang, Jawa Timur rela berdesak-desakan demi mendapatkan sembako murah pada Sabtu (16/3) pagi.
Ratusan warga di Lumajang, Jawa Timur rela berdesak-desakan demi mendapatkan sembako murah pada Sabtu (16/3) pagi. Antrean warga yang tampak padat sempat diwarnai aksi saling dorong.
- 7 Remaja Habis Pesta Miras Sebelum Tewas Tenggelam di Kali Bekasi
- Remaja Terduga Teroris di Malang Coba Buat Beberapa Varian Bom Namun Gagal sampai Keluarga Curiga
- Harga Beras Melonjak, Begini Perjuangan Warga di Jateng Saling Berebut Beras Murah
- Mencicipi Renyah Gurihnya Kue Tapel, Leker Asli Cirebon yang Ada Sejak Abad ke-18
Demi Beras Murah, Warga Lumajang Rela Berdesakan dan Antre Berjam-jam
Operasi pasar berupa penjualan sembako murah ini berlangsung di Balai Desa Tempeh Lor, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang.
Warga sudah berdesakan saat loker pembelian sembako murah dibuka, sehingga memicu aksi saling dorong. Beberapa warga mendapat peringatan petugas lantaran tidak tertib saat proses mengantre.
Antusiasme warga ini terlihat sejak pagi. Warga juga rela mengantre hingga 2 jam di Balai Desa demi mendapatkan sembako murah, melalui operasi pasar yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten setempat.
Nur Hidayah, salah seorang warga mengaku sudah mengantre selama 2 jam demi mendapat sembako murah untuk kebutuhan selama bulan Ramadan. "Sudah 2 jam lebih mulai setengah 8. Awalnya antrean tertib, tapi pas mulai dibuka desak-desakan ambil kupon," ujarnya.
Hal serupa disampaikan Mahmudah, warga yang juga rela mengantre untuk mendapat beras dan gula. "Lama banget, hampir 2 jam lebih. Wajar sih, harganya lebih murah dari di pasar hari ini," ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang Muhammad Ridha mengatakan, pihaknya menggelar operasi pasar di 8 titik selama sepekan ke depan untuk menekan harga kebutuhan pangan.
"Kenapa kita lakukan di tingkat desa, bukan kecamatan? Karena beberapa desa ini merupakan salah satu kantong kemiskinan ekstrem," jelasnya.
Ridha menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan 5 ton beras di setiap titik operasi pasar yang nantinya dijual dengan harga murah.
Selain beras, pihaknya juga menyediakan 600 liter minyak goreng dan gula 1 ton di setiap titik.
Dalam operasi pasar tersebut, warga bisa mendapat beras medium SPHP dengan harga Rp102.000 untuk 10 kilogram atau 2 karung. Harga ini lebih murah Rp48.000 dibanding harga beras di pasaran yang mencapai Rp150.000 per 10 kilogram.
Sementara, dalam operasi pasar tersebut gula dijual dengan Rp15.500 per kilogram dan minyak goreng Rp15.000 per liter.