Demi keadilan, film Jagal dan Senyap harus pula 'wajib' ditonton
'Panglima harus fair, jangan hanya versi propaganda Orba yang boleh diputarin, tapi juga versi-versi yang lain'.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mewajibkan prajurit menonton film Pengkhianatan G30S/PKI. Alasannya, agar para prajurit dapat paham tentang sejarah. Namun, langkah Panglima TNI itu menjadi pro dan kontra. Mereka yang kontra mengusulkan demi keadilan, ada baiknya film yang mengambil tema serupa juga ikut diputar.
Film yang mengambil tentang PKI, ada film Jagal, Senyap dan The Year of Living Dangerously. Deretan film ini seharusnya ikut pula diputar agar penonton dapat melihat sudut pandang lain tentang peristiwa 1965.
"Panglima harus fair, jangan hanya versi propaganda Orba yang boleh diputarin, tapi juga versi-versi yang lain. Jagal dan Senyap juga, termasuk film Mel Gibson yang Living Dangerously Years itu. Termasuk mendukung film-film sejenis untuk generasi millenial, seperti usulan Presiden," kata Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari kepada wartawan, Rabu (20/9).
Eva menilai apabila Panglima hanya mewajibkan film Pengkhianatan G30S/PKI maka langkah tersebut dinilai politis. "Jangan hanya endorse satu versi, kan jadinya politik. Sementara TNI kan tupoksinya tidak terkait politik. Kita mencerdaskan bangsa secara sungguh-sungguh," kata Eva.
Anggota Komisi III DPR Erma Suryani Ranik mengaku tak masalah dengan langkah Panglima TNI yang mewajibkan menonton film G30S/PKI tersebut. Namun, dia menilai seharusnya film lain dapat ditonton. Film Jagal dan Senyap sendiri acapkali dilarang diputar di tanah air. Seharusnya film ini dapat pula dijadikan objek nonton bareng oleh masyarakat luas karena menyuguhkan segudang informasi tentang peristiwa 1965.
"Kalau mau nonton nonton aja enggak usah ngelarang-ngelarang orang, orang mau nobar film versi TNI silakan, nonton versinya Jagal silakan, namanya juga hak asasi manusia," katanya.
Hal sama juga diutarakan oleh Direktur Imparsial Al Araf yang tidak mempermasalahkan nonton bareng film Pengkhianatan G30S/PKI. Namun, ia mengkritik sikap aparat yang kerap melarang pemutaran film bertemakan peristiwa G30S seperti Jagal dan Senyap.
"Panglima kalau mau memutar film G30S silakan, monggo, tapi kalau ada pihak-pihak yang ingin memutar film Jagal, Senyap, dan film lainnya diperbolehkan dong," kata Al Araf.
Menurut Al Araf, dewasa ini pemutaran film bertemakan peristiwa G30S dalam perspektif lain diperlukan. Sebab, fakta sejarah tidak perlu ditutupi-tutupi.
Masyarakat bisa menilai sendiri dengan pemahamannya masing-masing. Apalagi pelarangan pemutaran film telah mencoreng demokrasi.
"Masyarakat kan udah pintar bisa menilai mana yang salah mana yang benar jadi jangan dilarang. Ini kan demokrasi biarkan masyarakat putar jangan dilarang, kita aja enggak melarang (G30S) kok," ujar Al Araf.
Jagal dan Senyap adalah karya sineas Amerika Serikat, Joshua Oppenheimer. Jagal menceritakan kisah penjagal di Sumatera Utara yang mengeksekusi orang-orang yang diduga terlibat PKI. Sementara Senyap memotret tentang kehidupan adik dari korban penjagalan oleh orang-orang yang mengklaim sebagai anti-komunis. Aparat acapkali membubarkan diskusi dan nonbar kedua film tersebut. Kedua film ini banjir pujian di dunia internasional tapi dicekal di tanah air.
Baca juga:
Jawaban Panglima TNI film Senyap dan Jagal tak ikut diputar seperti G30S/PKI
Imparsial minta aparat tak larang pemutaran film Jagal dan Senyap
Wiranto soal usul Jokowi film G30S PKI dibuat baru: Sesuatu yang sangat rasional
Fadli Zon sebut G30S/PKI film sejarah yang monumental
Saat Tommy Soeharto & Fadli Zon kompak puja puji film G30S/PKI
Soal film G30S, Menag ajak tak habiskan energi untuk bicarakan masa lalu
Kapolri minta semua tahan diri, jangan angkat isu sensitif G30S
-
Kapan peristiwa G30S/PKI terjadi? Tanggal 30 September sampai awal 1 Oktober 1965, menjadi salah satu hari paling kelam bagi bangsa Indonesia.
-
Siapa saja yang disebut sebagai aktor utama dalam peristiwa G30S/PKI? Di belakang Gerakan 30 September ada Ketua CC PKI DN Aidit, Kepala Biro Chusus PKI Sjam Kamaruzaman, Letkol Untung, Brigjen Soepardjo dan sejumlah tokoh lain.Mereka disebut aktor utama peristiwa berdarah tersebut.
-
Kapan peristiwa G30S PKI terjadi? Sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 1975, G30S PKI adalah peristiwa pengkhianatan atau pemberontakan yang dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan atau pengikut-pengikutnya terhadap Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 30 September 1965, termasuk gerakan atau kegiatan persiapan serta gerakan kegiatan lanjutannya.
-
Bagaimana cara para pelaku G30S PKI melakukan upaya penggulingan pemerintahan? Gerakan ini pada awalnya hanya mengincar Perwira Tinggi dan Dewan Jenderal dengan menculik mereka untuk dibawa serta disekap di Lubang Buaya. Akan tetapi dalam pelaksanaanya, 3 orang langsung dibunuh di tempat.
-
Mengapa G30S PKI menjadi salah satu peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia? Bagaimana tidak, G30S PKI dikenal sebagai salah satu upaya penghianatan besar yang pernah terjadi di Indonesia.
-
Apa yang membuat pasukan G30S/PKI di Semarang kocar-kacir? Gerakan Tank dan Panser TNI AD ini Meruntuhkan Moril Pasukan Yang Dipengaruhi Kolonel Sahirman Banyak pasukan yang awalnya mendukung Dewan Revolusi memilih meninggalkan pos mereka tanpa perlawanan. Begitu juga pasukan yang disiapkan untuk menjaga Makodam Diponegoro. Mereka mundur tanpa perlawanan sama sekali.