Demo FPI anti-Ahok ricuh, Vellfire berstiker Polri rusak parah
Mobil itu diparkir di tengah bentrokan antara massa FPI dan polisi.
Sejumlah massa Front Pembela Islam (FPI) tiba-tiba melemparkan batu ke arah polisi saat melakukan demonstrasi di depan Gedung DPRD dan Balai Kota DKI Jakarta. Selain mengakibatkan tujuh orang polisi terluka, peristiwa itu juga mengakibatkan sebuah kendaraan mengalami rusak parah.
Pantauan merdeka.com, Jumat (3/10), sebuah Toyota Alphard Vellfire bernomor polisi B 507 ABU mengalami kerusakan cukup parah di bagian depan. Kaca mobil tampak mengalami retakan akibat lemparan batu dari pendemo.
Mobil yang dipasangi dua stiker berlogo Polri di pelat bagian depan dan belakang ini terpakir di halaman depan Gedung DPRD DKI Jakarta. Hingga saat ini, belum diketahui siapa pemilik kendaraan tersebut.
Sementara itu, polisi kini tengah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) usai kericuhan. Kendaraan pun sudah dipasangi garis polisi.
Baru-batu yang dilempar massa ke halaman DPRD masih tampak berserakan. Aparat kepolisian kini masih berjaga-jaga di Gedung DPRD maupun Balai Kota DKI Jakarta.
Baca juga:
Demo ricuh, 20 anggota FPI anti-Ahok diciduk polisi
Massa FPI anti-Ahok bakar halte bus di Gambir
Ini kronologi demo FPI ricuh sampai lempar batu ke kantor Ahok
Ditembak gas air mata polisi, massa FPI anti-Ahok kocar kacir
Demo ricuh, FPI lempar batu ke kantor Ahok
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pembentukan Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi? Deklarasi dihadiri sejumlah tokoh antara lain Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, pengamat militer Connie Bakrie, budayawan M Sobary, Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, serta tokoh muda seperti Seno Bagaskoro dan Anggi Pasaribu.
-
Mengapa Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi dibentuk? Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi ini dibentuk untuk menyikapi Pemilu 2024 yang diduga berjalan dengan penuh kecurangan.
-
Bagaimana Ahok dan Puput Nastiti Devi menunjukkan kebersamaan saat berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
-
Kapan Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi dibentuk? Deklarasi dihadiri sejumlah tokoh antara lain Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, pengamat militer Connie Bakrie, budayawan M Sobary, Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, serta tokoh muda seperti Seno Bagaskoro dan Anggi Pasaribu. F-PDR turut melibatkan elemen masyarakat dari berbagai latar belakang, seperti mahasiswa, buruh, petani, nelayan yang berjuang untuk menegakkan demokrasi dan konstitusi demi Indonesia yang lebih baik di tengah kondisi politik Indonesia makin jauh dari cita-cita reformasi.