Demo Tolak DOB Ricuh, Tangan Kasat Polair Polres Jayapura Patah Dilempar Batu
Kericuhan mewarnai aksi unjuk rasa menolak pemekaran daerah otonomi baru (DOB) dan UU Otsus Papua di Kota Jayapura, Selasa (10/5). Tindakan anarkistis terjadi, salah satu korbannya Kasat Polair Polresta Jayapura Kota AKP Francis JP Wardjukur yang terkena lemparan batu.
Kericuhan mewarnai aksi unjuk rasa menolak pemekaran daerah otonomi baru (DOB) dan UU Otsus Papua di Kota Jayapura, Selasa (10/5). Tindakan anarkistis terjadi, sehingga Kasat Polair Polresta Jayapura Kota AKP Francis JP Wardjukur terluka akibat lemparan batu.
Francis mengalami cedera cukup serius. Tangan kanannya patah.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya2. Rombak Kabinet Dwikora3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa tujuan utama para kepala desa dalam melakukan demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Mereka memandang revisi UU Desa dibutuhkan untuk memberikan kepastian hukum terkait masa jabatan kepala desa dari 6 tahun menjadi 8 tahun atau 9 tahun.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa saat melakukan demonstrasi di Trisakti? Mereka menuntut segera dilakukannya reformasi.
-
Kenapa para kepala desa melakukan demo di depan Gedung DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menyayangkan kejadian itu. "Kami sangat menyayangkan terjadinya tindakan anarkistis yang dilakukan pengunjuk rasa, karena kami Polri hadir di Tanah Papua untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati," ucapnya.
Massa Tak Terima Demo Dibubarkan
Kamal memaparkan, insiden tersebut terjadi ketika aparat keamanan membubarkan para pengunjuk rasa. Massa yang tidak terima melakukan pelemparan batu secara membabi buta.
"Saat itu, AKP Francis JP. Wardjukur melakukan pelindungan kepada masyarakat dan pedagang yang sedang berada di sekitar lokasi, namun nahas yang bersangkutan terkena lemparan batu," jelasnya.
Saat ini, Francis dirawat di RS Bhayangkara Kota Jayapura. Lukanya telah ditangani dan masih mendapatkan perawatan lebih lanjut.
(mdk/yan)