Demokrat dan SBY dukung KPK geledah rumah Anas
Sedangkan mengenai surat rahasia dari pegawai KPK mendukung Anas, Demokrat tak berkomentar.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Melani Leimina Suharli mendukung langkah-langkah KPK yang melakukan penggeledahan di rumah Anas Urbaningrum , Selasa (12/11) kemarin. Melani mengatakan, apa yang dilakukan KPK sesuai dengan permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) dalam melakukan penegakan hukum.
"Pak SBY mendukung apa yang dikerjakan KPK semua didukung. Tentunya yang masuk ke ranah hukum, dan mudah-mudahan keadilan bisa ditegakkan. Kita mendukung yang dilakukan KPK dalam rangka menyelidiki," ujar Melani di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11).
Sedangkan terkait adanya surat rahasia yang dimiliki Anas dari anggota KPK yang mencatut nama SBY , Melani enggan berkomentar. "Saya belum tahu," kilahnya.
Selain uang, paspor dan surat Yasin milik Anas, penyidik KPK juga menyita surat rahasia milik Anas. Surat tersebut disebut-sebut berasal dari salah satu anggota KPK yang berisi dukungan kepada Anas bahwa skenario di balik itu semua disutradarai Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ).
Seperti diketahui, Kubu Anas yang diwakili Juru Bicara PPI Ma'mun Murod membacakan isi surat rahasia bahwa Anas adalah korban politik. "Saya pegawai di KPK. Pak Anas korban politik di internal partai sendiri di balik ini semua ada Pak SBY dan kroninya, masalah sprindik itu saya tersenyum tetapi hati saya terluka. Saya pengagum Pak Anas, kita anggota KPK dan mahasiswa siap mendukung perlawanan politik Bapak," kata Ma'mun Murod membacakan isi surat tersebut, Selasa (12/11).
Selain berisi dukungan kepada Anas, surat tersebut juga menyalahkan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai sutradara di balik kasus Hambalang.
"Pak Anas ada hal yang penting ada di surat BAP pemeriksaan Nazaruddin , dalam BAP-nya tersebut melaporkan SBY menerima dana kampanye pilpres. BAP itu sudah ditandatangani Nazarudin tapi tidak pernah diangkat KPK. Ini bisa jadi perlawanan politik bagi Bapak," sambung Murod lagi.