Denpom dalami anggota TNI diduga jadi beking pelaku illegal logging
Untuk memastikan orang yang mengaku anggota TNI itu, polisi pun menyerahkan truk beserta kayu olahan hasil illegal logging ke Denpom, Pekanbaru. Di sana, aparat Denpom menerima kayu olahan namun tanpa identitas sekelompok orang tersebut dan nama sopir.
Petugas menangkap sopir truk yang membawa kayu olahan dari hutan lindung Suaka Marga Satwa. Saat penangkapan, sekelompok orang mengaku anggota TNI AD dengan menggunakan 2 mobil Avanza langsung memaksa polisi membebaskan sopir dan melepaskan kayu. Peristiwa ini terjadi pada Rabu (12/10) kemarin.
Karena ada sekelompok orang yang tak dikenal dan mengaku TNI, polisi merasa bukan menjadi institusi berwenang untuk menyelidikinya. Petugas lalu menyerahkan kayu dan truk itu ke Detasemen Polisi Militer Pekanbaru. Sedangkan sang sopir, berhasil kabur .
"Sekelompok orang itu mengaku dari TNI, lalu kita kroscek ke kesatuan TNI. Saya perintahkan anggota untuk menyelidiki sekelompok orang itu," ujar Kapolres Pelalawan AKBP Ari Wibowo SIk saat dikonfirmasi merdeka.com Jumat (14/10).
Untuk memastikan orang yang mengaku anggota TNI itu, polisi pun menyerahkan truk beserta kayu olahan hasil illegal logging ke Denpom, Pekanbaru. Di sana, aparat Denpom menerima kayu olahan namun tanpa identitas sekelompok orang tersebut dan nama sopir.
"Kita serahkan kayu dan mobil ke Denpom untuk koordinasi, karena ada orang yang mengaku-ngaku TNI itu," ucap Ari.
Usai menerima kayu hasil illegal logging hutan Suaka Marga Satwa dari Polres Pelalawan, Detasemen Polisi Militer (Denpom) I/3 TNI Angkatan Darat segera melakukan penyelidikan benar atau tidaknya dugaan keterlibatan TNI.
Komandan Denpom, Letkol Jhoni JP Pelupessy mengatakan, penyerahan satu truk kayu illegal logging dari hutan lindung Suaka Marga Satwa diterimanya pada Rabu (12/10) kemarin. Terkait ini, pihaknya menyelidiki siapa saja orang yang mengaku anggota TNI saat proses penangkapan oleh polisi.
"Untuk nama-namanya (anggota TNI AD) sekarang belum ada, karena dari pihak kepolisian belum menyerahkan dan belum berani memastikan Karena informasi tersebut belum benar, baru pengakuan saja," ujar Johny.