Densus 88 Analisis Pola Pergerakan Teroris Sidoarjo dan Serang
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra menyampaikan, Tim Densus 88 Antiteror masih mendalami kelompok dari para terduga teroris yang dibekuk.
Densus 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris di Sidoarjo, Jawa Timur pada Minggu 26 April 2020 dan tiga terduga teroris di Serang, Banten pada Senin 27 April 2020. Penyidik pun melakukan pengembangan dari rentetan penangkapan beruntun tersebut.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra menyampaikan, Tim Densus 88 Antiteror masih mendalami kelompok dari para terduga teroris yang dibekuk.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
"Pendalaman dilakukan kepada seluruh terduga teroris yg ditangkap, terkait jaringan teroris mana, masih dianalisis termasuk pola pergerakan," katanya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (28/4).
Dia mengungkapkan, dari penangkapan terduga teroris di Serang, Banten, penyidik mengamankan barang bukti. Salah satunya sebuah buku berjudul Imam Samudera.
"Pengembangan masih dilakukan," ujarnya.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap tiga orang terduga teroris dari Kampung Jalumprit, RT 04 RW 01, Desa Waringin Kurung, Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang, Banten, Senin siang sekitar pukul 11.00 WIB.
"Benar ada kegiatan Densus 88 Antiteror. Kegiatan kita hanya pengamanan saja," kata Kapolres Serang Kota AKBP Edhi Cahyono di lokasi kejadian, Senin 27 April 2020.
Terduga pelaku dikenal warga sebagai orang yang terbuka. Hal ini terlihat dari aktivitas perekonomian keluarga tersebut yang berjualan sayur mayur, ikan hias hingga air minum isi ulang.
Ketiganya masih dalam satu keluarga dan memiliki ikatan darah satu dengan yang lainnya. Para pelaku juga dikenal sebagai pribadi yang baik di tengah masyarakat.
"Warga asli sini. Sama anak istrinya. Anaknya banyak. Satu keluarga. Kalau keterangan dari warga sangat berbaur sekali," kata Kepala Desa Waringin Kurung, Harun di lokasi yang sama.
Sementara menurut Camat Waringin Kurung, Nanang Supriatna, tiga orang yang ditangkap itu masih ada sangkut paut dengan pelaku terorisme Imam Samudera, pelaku sejumlah pengeboman di Indonesia, termasuk bom Bali tahun 2002 silam. Namun, belum diketahui ketiga orang yang ditangkap itu berperan sebagai apa dalam jaringan terorisme.
Sang kakak, yang disebutkan oleh Nanang berinisial H dan kenal baik dengan Imam Samudera. Kemudian, terduga lainnya yang ditangkap merupakan adik dari H tersebut.
"(Yang ditangkap) Masih saudaranya Ustaz H, warga mah sudah mengira. Dia Ustaz H pernah kesangkut sama Imam Samudra. Jadi dalam pengawasan kita, nah ini adik-adiknya," kata Nanang Supriatna melalui sambungan telepon.
Pihak kecamatan mengklaim telah mengawasi keluarga tersebut sejak peristiwa penangkapan Imam Samudera.
Nanang juga menduga kalau ketiga terduga teroris yang ditangkap masih ada sangkut pautnya dengan penangkapan terorisme di Surabaya. Sebelumnya, Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris di Surabaya berinisial JHR alias AH, pada Kamis 23 April 2020.
JHR alias AH diduga terpapar radikalisme dan terorisme di dalam penjara. Hingga akhirnya bergabung dengan jaringan JAD Jawa Timur.
"Jadi dalam pengawasan kita, nah ini adik-adiknya. Katanya ini pendalaman dari Surabaya. Masih saudaranya keluarga Ustaz H," jelasnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, sejumlah barang bukti disita oleh tim kepolisian dan Densus 88 Anti Teror, seperti laptop, samurai, anak panah hingga senjata laras panjang.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com