Densus 88 dikabarkan tangkap terduga teroris di Medan
Densus 88 dikabarkan tangkap terduga teroris di Medan. Penangkapan dilakukan Selasa (6/6) malam. Personel Densus 88 bersenjata laras panjang mendatangi dan menggeledah rumah R pada Rabu (7/6) sekitar pukul 11.00 WIB.
Densus 88 dikabarkan menangkap beberapa orang diduga teroris di Medan, Selasa (6/6) malam. Salah seorang di antaranya disebut-sebut berinisial R (30), warga Jalan Jermal XII Gang Haji.
"Katanya dia ditangkap tadi malam. Enggak tahu di mana ditangkapnya. Katanya ada 3 orang yang ditangkap terkait teroris," kata Boy Effendy (40), kakak ipar R.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Kapan Komjen Rycko Amelza dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.
Personel Densus 88 bersenjata laras panjang mendatangi dan menggeledah rumah R pada Rabu (7/6) sekitar pukul 11.00 WIB. Boy mengaku tidak melihat adik iparnya itu. "Mereka mendobrak pintu. Rumah dibuat berantakan," jelas Boy.
Boy mengaku, personel Densus 88 tak hanya menggeledah rumah R tapi juga menggeledah rumahnya. Boy tinggal bersebelahan dengan rumah R. Di gang itu, semua memang memiliki hubungan persaudaraan. Penggeledahan di rumah R dilakukan selama satu jam. Boy mengaku melihat petugas membawa sebuah kotak dari rumah R. Namun dia tidak mengetahui isinya.
Informasi yang dihimpun, terduga teroris yang ditangkap sudah dibawa ke Mako Brimob Polda Sumut. Mereka masih menjalani pemeriksaan di sana. Polisi belum memberikan keterangan resmi terkait penangkapan ini.
"Rekan-rekan, Polda Sumut belum dapat informasi. Kami akan koordinasi dulu dengan Densus 88 apakah informasi tersebut betul. Kalau informasinya sudah A1 akan kami share sama teman-teman," singkat Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting.