Densus 88 Kembali Amankan Terduga Teroris di Cirebon
Kepala Polres Cirebon, AKBP Suhermanto mengatakan, operasi penangkapan terduga teroris LT terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.
Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Indonesia kembali menangkap seorang terduga teroris berinisial LT di rumah orang tuanya pada Senin (14/10) malam. Penangkapan LT masih berkaitan dengan YF yang ditangkap pada Minggu malam (13/10) dan juga terduga lain di Cirebon serta Indramayu.
Kepala Polres Cirebon, AKBP Suhermanto mengatakan, operasi penangkapan terduga teroris LT terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
"Masih satu rangkaian dengan yang di Jamblang (terduga teroris YF) dan juga di Indramayu," katanya seperti dilansir dari Antara, Selasa (15/10).
LT juga masih masuk kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Cirebon pimpinan YF. LT juga warga Desa Panembahan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Dan untuk kesehariannya yang bersangkutan merupakan penjual makanan.
"Ia masuk kelompok JAD. Dan untuk pekerjaannya jualan makanan di depan SD Panembahan," tutupnya.
Sebelumnya, terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Cirebon ditangkap Densus 88. Lokasi penangkapan di Kelurahan Panjunan, Kota Cirebon, Jawa Barat, Minggu (13/10) sekitar pukul 19.00 Wib.
"Tadi malam yang diamankan berinisial B warga Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk," kata Kapolresta Cirebon AKBP Roland Ronaldy melalui pesan singkat di Cirebon, Senin (14/10) seperti diberitakan Antara.
Roland menegaskan bahwa yang bersangkutan terlibat aktif dalam jaringan JAD.
Pada saat ini, B sudah dibawa oleh Tim Densus 88. Polresta Cirebon hanya mendampingi saat melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris tersebut.
Saat ditanya keterkaitan B dengan pelaku penusukan Menkopolhukam, Roland menyatakan itu semua merupakan kewenangan dari Densus 88.
"Itu semua kewenangan Densus, saya belum tahu," katanya.
Dari rumah terduga teroris B, polisi menyita beberapa barang bukti seperti buku-buku berkaitan dengan teroris dan belati kecil.
Baca juga:
Tangkap 3 Teroris, Densus 88 Geledah Rumah di Kawasan Elit di Bandung
Densus 88 Geledah Kamar Terduga Teroris di Bandar Lampung
Densus 88 Tangkap Jack Sparrow, Terduga Teroris Ingin Berjihad ke Papua
Pasca-Penusukkan Wiranto, Densus 88 Tangkap 22 Terduga Teroris
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Perempuan Terkait Penusukkan Wiranto