Deretan Alutsista Baru di 2019, Bikin TNI Makin Kuat
Bertambahnya alutsista baru TNI menambah kekuatan TNI.
Tahun 2019, alutsista TNI kembali bertambah. Bertambahnya alutsista baru TNI menambah kekuatan TNI.
Beberapa alutsista yang didatangkan pada tahun ini sebagian besar karya anak bangsa. Berikut alutsista baru TNI yang sudah tiba di tahun 2019:
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
Pesawat CN235-220
TNI kembali mendapatkan satu unit pesawat CN 235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) yang menambah kekuatan alutsista pada 24 Januari 2019. Pesawat CN 235-220 adalah pesawat asli buat anak bangsa PT Dirgantara Indonesia yang mendunia. Pesawat ini mampu melesat hingga 237 knots dengan jarak tempuh maksimum 2.098 NM dengan bahan bakar penuh.
Keunggulan CN 235-220 punya ramp door (pintu belakang yang lebar). Dengan ini pesawat bisa untuk serba guna, seperti pasukan, truk, atau bisa untuk terjun payung (dropping), dan bisa angkut kargo untuk kendaraan ringan.
Helikopter AS565 MBe
24 Januari 2019, TNI-AL menerima lima unit helikopter AS565 MBe Panther Anti Kapal Selam (AKS) buatan PT Dirgantara Indonesia. Helikopter ini memiliki banyak keunggulan, yakni helikopter sangat ringan karena mempunyai bobot maksimum saat take off hanya 4,3 ton. Bodi helikopter merupakan kombinasi glass fibre yang diperkuat Nomex untuk menambah daya tahan dan sekaligus mengurangi berat helikopter.
Helikopter AS565 juga disokong dua mesin turboshaft Turbomeca Arriel 2C. Masing-masing mesin punya kekuatan 635 kW. Dengan mesin ini, Panther memiliki performa yang dapat diandalkan dalam kondisi apapun termasuk panas dan di ketinggian.
Sebagai penghancur kapal selam, helikopter dilengkapi dengan dua torpedo. Jenis torpedo yang dapat dibawa adalah MK46 dari Amerika Serikat dapat menjadi bagian dari ASROC (Anti-Submarine ROCket) dan ranjau CAPTOR yang menggunakan sensor khusus yang akan melepaskan torpedo ketika mendeteksi musuh dan torpedo jenis A.244. Helikopter ini juga memiliki stabilitas yang baik untuk mendarat di atas kapal perang.
Alugoro-405
Kekuatan TNI kembali bertambah dengan datangnya Kapal Selam Alugoro-405. Alugoro-405 memiliki teknologi baru dan canggih yakni mampu mengatasi peperangan di bawah permukaan laut.
Selain itu, memiliki spesifikasi jenis "Diesel Electric Submarine U209/1400" (KSDE U209 Chang Bogo Class), dan memiliki panjang keseluruhan 61,3 meter dengan kecepatan mencapai 21 knot ketika berada di bawah air.
Kapal selam tersebut juga memiliki kemampuan jelajah hingga 50 hari dan di desain dengan "life time" atau usia mencapai 30 tahun, dan mampu membawa 40 kru. Bobot kapal selam adalah sebesar 1.460 ton saat muncul di permukaan, dan bobot 1.596 ton ketika menyelam di bawah permukaan.
KRI Teluk Lada
TNI AL memiliki Landing Ship Tank (LST) baru, yaitu Kapal Angkut Tank (AT-4) KRI Teluk Lada 521. Kapal buatan anak negeri ini dirancang untuk mengangkut Tank BMP 3F sebanyak 15 unit dengan berat masing-masing 18,7 ton. KRI Teluk Lada 521 dilengkapi dengan Rubber Boat RIB 10M satu unit, serta Rubber Boat RIB 7M dua unit.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Siwi Sukma Adji mengatakan KRI Teluk Lada 521 akan ditempatkan di Komando Armada III di Sorong, Papua.
KRI Teluk Lada 521 memiliki panjang 117 meter, lebar 16,4 meter dan tinggi 7,8 meter. Kapal ini dapat melaju pada kecepatan maksimal hingga 16 knot, dengan kecepatan jelajah 13 knot, dan radius pelayaran 6.240 mil di laut.
LST terbaru ini mampu mengangkut pasukan sebanyak 471 personel. Dengan rincian 109 Anak Buah Kapal (ABK), 365 pasukan, serta 6 kru helikopter. Kapal ini memiliki kemampuan membawa pasukan selama 20 hari.
Kapal ini dilengkapi Landing Craft Vehicle Personnel (LCVP) 4 unit dan geladak helikopter 1 unit dengan ukuran panjang 18 meter dan lebar 14,5 meter.
Ada empat unit meriam yang melengkapi KRI Teluk Lada 521 sebagai sistem persenjataan. Meriam 40 mm dan meriam 12,7 mm masing-masing sebanyak dua unit.
(mdk/has)