Deretan orang tak waras mengaku nabi di Indonesia
Padahal kitab suci Alquran telah menerangkan dengan jelas bahwa tak ada nabi lain setelah nabi Muhammad SAW.
Beberapa hari lalu, seorang pria asal Karawang yakni Abdul Muhjib diamankan petugas Kepolisian Sektor Pangkalan, Karawang, Jawa Barat karena diduga telah melakukan penipuan terhadap warga Medal Sari, Tegal Waru, Karawang lantaran mengiming-imingi warga masuk surga dengan membayar Rp 2 juta.
Abdul Muhjib menyebarkan paham sesatnya sejak Januari 2015 lalu. Awalnya dia mendirikan Padepokan Syekh Sanggga Bintang Pratama dengan dibantu lima rekannya.
Selain Abdul Muhjib di Karawang yang mengaku nabi, di Pekalongan Jawa Tengah terdapat seorang ibu yakni Sri Hartatik (48) dua bulan lalu dirinya mengaku telah mendapat wahyu dari Malaikat Jibril. Kini dirinya melakukan salat menghadap ke timur atau lokasi di mana matahari terbit.
Ibu empat orang anak tersebut mengaku memiliki tata cara ibadah sendiri setelah dirinya merasa mendapat wahyu dari Malaikat Jibril dan mengaku sebagai nabi baru. Bahkan sang suami Agus Haryanto dan keempat anaknya juga ikut menjalankan perintah tersebut. Termasuk beberapa pasien yang sempat berobat kepadanya dan ikut menjalankan aturan salat tersebut.
Padahal kitab suci Alquran telah menerangkan dengan jelas bahwa tak ada nabi lain setelah nabi Muhammad SAW. Kendati demikian, umat beragama tidak bisa menghindari fenomena nabi palsu yang terus bermunculan sejak Rasulullah wafat.
Berikut orang-orang tak waras mengaku nabi di Indonesia:
-
Siapa Nabila? Lebih jauh mengenal sosok Nabila, Merdeka telah merangkum deretan fakta sosoknya berikut ini. Simak selengkapnya. Nabila diketahui merupakan gadis yang berasal dari Surabaya. Ia kini baru menginjak usia 23 tahun. Publik mengenal Nabila sebagai perempuan bersuara unik. Ia terkenal setelah video covernya tersebar luas di Tik Tok maupun Instagram.
-
Apa yang ditemukan di lokasi dugaan Kapal Nabi Nuh? Sampel tanah dari puncak tertinggi di Turki mengungkap aktivitas manusia dan material laut.
-
Kapan tepatnya Nisfu Syaban? Nisfu Syaban juga dikenal sebagai Malam Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Syaban dalam penanggalan Islam.
-
Siapa Nabilah Ayu? Siapa yang tidak mengenal Nabilah Ayu, mantan anggota grup idola JKT48?
-
Kapan Maulid Nabi diperingati? Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW jatuh pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya. Hal ini bersumber dari hadis yang diriwayatkan Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas,وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِArtinya: "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awal, Tahun Gajah."
-
Apa yang dilakukan Nia Ramadhani di Bali? Baru-baru ini, Nia Ramadhani melakukan perjalanan ke Bali untuk mengikuti acara half marathon di sebuah resor mewah.
Lia Aminuddin alias Lia Eden
Berpakaian putih dan bermahkotakan rangkaian bunga, Lia Aminuddin mendeklarasikan dirinya sebagai nabi dan Rosul sekaligus Imam Mahdi. Peristiwa goib yang menimpanya membuat perangkai bunga ini mampu menarik ratusan pengikut untuk masuk menjadi penganut Eden.
Tak tanggung-tanggung, janda berumur 67 tahun ini juga mengklaim bisa meramalkan kiamat, alhasil mulai dari cendekiawan, seniman dan artis terpikat oleh sabda Lia Eden.
Namun kedigdayaan nabi palsu ini runtuh saat Mahkamah Agung memutus Lia dengan 3 tahun penjara pada 2007 lalu. Sedikit demi sedikit pengikut sang nabi berkurang sampai saat ini hanya mencapai belasan orang.
Bahkan kegiatan istana tuhan yang merupakan kediaman Lia Eden di Senen pun sepi. Seorang pengikutnya mengatakan nabi palsu tengah beristirahat dan belum diperintahkan tuhan lagi untuk berdakwah.
Dedi Mulyana alias Eyang Ended
Nabi palsu Dedi Mulyana yang berasal dari Banten adalah nabi berperilaku bejat. Mengaku memperoleh wangsit dari musyawarahnya dengan jin di laut, nabi yang juga berprofesi sebagai dukun ini menyatakan kenabiannya.
Selama dua tahun Eyang Ended merekrut pengikutnya dengan prasyarat menyetor uang senilai 5 juta rupiah. Parahnya lagi, nabi ini mampu menipu 30 perempuan untuk melakukan ritual keagamaan dengan jalan berhubungan intim.
Perkosaan inilah yang membawa Eyang Ended 'pensiun' jadi nabi palsu. Polisi langsung membekuk Eyang Ended di tempat persembunyiannya di Lampung pada Juni 2005 silam.
Ahmad Musaddeq alias Abdul Salam
Di tahun 2006, sosok Ahmad Musadeq tenar di penjuru negeri dengan predikat nabi palsu. Betapa tidak, saat itu Musadeq menafsirkan kitab suci dengan cara sendiri dan tidak mewajibkan umatnya solat, puasa dan ibadah wajibnya.
Seperti nabi-nabi palsu lainnya, Musadeq mendapatkan wangsit setelah selama 40 hari 40 malam bertapa di gunung Bunder, Bogor. Dinilai semakin meresahkan, Musadeq pun diamankan polisi hingga akhirnya bertobat.
Didampingi tokoh ulama, Musadeq menulis salat taubatnya di tiga lembar kertas HVS yang menyatakan dirinya kembali ke ajaran Islam pada tahun 2007.
Ashriyanti Samuda
Di usianya yang masih muda, Ashriyanti Samuda (30) sudah percaya diri mengatakan bahwa dirinya adalah nabi. Untuk merekrut pengikut, warga Kepulauan Sula, Maluku ini menerbitkan buku yang dicetaknya sendiri kemudian disebarkan kepada masyarakat setempat.
Lucunya, selain menjadi nabi Ashriyanti pun berniat menyampaikan sabdanya pada Presiden 2014 nanti, lewat bukunya yang berjudul Pemimpin yang Diutus Cahaya dari Indonesia Timur for Presiden RI 2014. Buku ilegal ini sampai ke MUI Maluku Utara, dengan cepat MUI setempat langsung mengadakan dialog dan pendekatan ke nabi palsu.
Sang nabi pun akhirnya digiring untuk di sidang pada 15 Juni 2012 lalu.
Sutarmin dari Gunung Lawu
Memasuki tahun 2013, sosok nabi palsu kembali muncul di lereng Gunung Lawu. Si nabi yang diketahui bernama Sutarmin adalah seorang guru agama yang meneruskan ajaran pendahulunya Rochmad.
Polres Karanganyar, langsung bergerak mengendus adanya aliran sesat yang diajarkan nabi palsu di lereng Gunung Lawu. Namun, hingga kini polisi belum mengungkap identitas dan lokasi nabi palsu tersebut.
Menurut penuturan MUI Karanganyar, Rochmad sendiri dan pengikutnya memang menyimpang dari ajaran Islam, yakni mengganti nama Nabi Muhammad dalam syahadat dengan nama Rochmad. Perbedaan lainnya adalah, pada salat wajib dan salat dhuha. Ajaran Rochmad disebarkan secara? tertutup, hanya khusus kepada anggota pengajiannya saja.
"MUI sudah beberapa kali mengundang tokoh yang menyebarkan ajaran berbeda dari kebanyakan syariat Islam yang ada di masyarakat, termasuk Rochmad dan penerusnya. Namun tidak pernah ditanggapi," ungkap Ketua MUI Karanganyar Zainuddin.
Zainudin berharap polisi segera menindak sang nabi palsu. "Kalau kata pak Kapolres, memang sudah dalam pemantauan, kami berharap agar segera diambil tindakan tegas, agar tidak membuat keresahan di masyarakat," pungkasnya.
Bisikan gaib Gus Jari sebagai nabi akhir zaman
Gus Jari alias Raden Aryo (40) warga asal Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengaku sebagai Nabi Isa Habibullah dan mendapat wahyu akhir zaman. Gus Jari mendapat bisikan gaib saat sedang salat malam atau tahajud.
Gus Jari saat ini memiliki pengikut sudah mencapai 100 orang. Wahyu tersebut dia terima tahun 2004 lalu, ketika 'mondok' di salah satu Ponpes di Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
"Pada waktu itu saya sedang salat malam. Ketika sujud, dada saya serasa ditekan, bersamaan dengan itu saya mendapatkan panggilan sebanyak tujuh kali dengan panggilan Yasiin. Dari situ saya mendapatkan petunjuk bahwa saya sebagai Isa Habibullah atau kekasih Allah," kata Jari kepada wartawan, Selasa (16/2) silam.
Dalam pengakuannya, Jari juga bisa berkomunikasi langsung dengan malaikat dan juga Tuhan. Selain itu ada pemandangan menarik di beberapa ornamen masjid milik Gus Jari ini. Salah satunya terdapat batu yang diletakkan di samping tempat imam.
Selain itu ada juga gambar tokoh pewayangan di antaranya Semar, Wisanggeni di kaca luar masjid. Sedangkan di dalam kubah, terdapat gunung-gunungan wayang. Di samping mengajarkan paham yang diduga sesat, Gus Jari juga menambah kalimat syahadat menjadi, "Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah wa Asyhadu Anna Muhammadur Rasuulullah, Wal Isa habibulloh."
Â
(mdk/gil)