Derita bayi Febriani, tak bisa BAB hingga harus 3 kali operasi
Namun hingga kini tak kunjung sembuh.
Fatimah Soetifanik (21), tak menyangka bayi yang baru dilahirkan sebulan lalu menderita Hirsprung (gangguan penyerapan pada usus).
Akibat penyakit itu, bayi bernama Febriani Hake terpaksa menjalani operasi. Bahkan saat ini bayi, malang tersebut sudah operasi untuk ke 3 kalinya di RSUP Sanglah. Namun, operasi itu Febriani belum juga sembuh dari penyakitnya.
Operasi ketiga Febriani pun menelan biaya sangat tinggi. Biaya operasi dan perawatannya hampir seratus juta rupiah. Padahal, suami Fatimah hanya seorang karyawan biasa di salah satu Hotel di Jimbaran.
Ditemui di Ruang Cempaka RSUP Sanglah, Fatimah menceritakan jika bayi perempuannya itu terlahir secara normal di RS Jimbaran pada tanggal 7 Juni lalu.
Menurutnya, saat lahir bayinya terlihat sehat. Akan tetapi, beberapa hari setelah di rumah Febriani belum bisa mengeluarkan kotoran sehingga terus menangis. Ketika itulah, diketahui jika buah hatinya mengalami gangguan penyerapan pada usus.
Ayah sang bayi, Yohanes Lemalaba menuturkan sebelum dioperasi pihak dokter membuat kolostomi pada bagian perut sebagai saluran pembuangan sementara.
Namun karena terkendala biaya, Fatimah dan suaminya pun terpaksa memulangkan bayinya dalam kondisi yang belum normal.
"Sebelumnya, Feberiani sempat dirawat satu minggu di sini (RSUP Sanglah), tapi karena kami tidak ada uang. Terpkasa kami pulangkan," ungkapnya, Jumat (5/8).
Kemudian, pada tanggal 23 Juni lalu Febriani kembali dilarikan ke RSUP Sanglah karena kondisinya semakin parah. Keesokan harinya, pihak RSUP Sanglah melakukan tindakan operasi yang pertama. Kemudian dilanjutkan operasi yang ke 2 pada tanggal 1 Juli. Namun operasi yang ke 2 ini tidak berhasil lantaran ususnya mengalami entrokolitis (infeksi ada usus).
"Beberapa hari yang lalu sudah dilakukan operasi yang ke tiga. Saat ini, masih menunggu HBnya normal untuk dilanjutkan operasi yang ke empat," kata Yohanes.
Dia menambahkan, untuk biaya perawatan selama ini terpaksa meminta bantuan kerabat dan keluarga. Sebab, mereka tidak dapat mengurus kartu BPJS karena belum memiliki kartu keluarga.
"Biayanya perawatan selama ini jumlahnya sampai Rp 103 juta. Kami baru bisa membayar Rp 4 juta," ditimpali Fatimah.
Baca juga:
Mengapa ibu hamil tidak boleh mengangkat beban berat? Ini alasannya!
28 Hari pertama pasca kelahiran adalah penentu kecerdasan bayi
Bayi kurang gizi di Bali, terlahir cacat tubuh dan hampir buta
[Penelitian] Ibu hamil terlalu sering dibodohi!
Kematian bayi usai imunisasi awal terungkapnya kasus vaksin palsu
Waspadai serangan pneumonia pada bayi!
-
Apa masalah kesehatan serius yang banyak dihadapi anak-anak Indonesia? Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan masalah serius yang paling umum dihadapi anak-anak Indonesia.
-
Kenapa banyak orang tua di Indonesia terlambat membawa anak mereka ke fasilitas kesehatan? Sering kali, orang tua tidak menganggap serius gejala awal yang muncul pada anak-anak mereka.
-
Apa yang dimaksud dengan bedak bayi? Bedak bayi adalah bedak berbentuk tabur atau padat yang dirancang khusus untuk bayi. Bedak ini biasanya digunakan untuk mengatasi biang keringat atau ruam pada kulit bayi. Formula dalam bedak bayi umumnya sangat aman dan anti iritan.
-
Siapa yang meneliti perubahan ASI saat bayi sakit? Pertama, sebuah studi dari tahun 2012 menemukan bahwa ketika bayi memiliki infeksi aktif, kandungan sel darah putih (makrofag) dalam ASI orang tuanya meningkat, serta faktor pelindung lainnya.
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
-
Apa aja bahaya jajan sembarangan untuk kesehatan anak? Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat timbul akibat kebiasaan jajan sembarangan pada anak: Keracunan Makanan, Diare, Tipes, Kekurangan Gizi, Masalah Gigi, Radang Tenggorokan, Obesitas, Kerusakan Usus, Kematian.