Detik-Detik Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Tewas, Sempat Berenang 3 Putaran
Setelah kedua siswa tersetrum, teman lainnya mematikan saluran listrik.
Korban bahkan sempat berenang berkeliling kolam.
Detik-Detik Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Tewas, Sempat Berenang 3 Putaran
- 2 Siswa SD Kesetrum Listrik saat Main di Tiang Bendera, 1 Tewas
- KemenPPPA Minta Penyelidikan Siswa Tewas Kesetrum saat Merayakan Ultah Bisa Dilanjutkan
- Disdik Jateng Buka Suara Usai Ketua OSIS SMA di Klaten Tewas Diceburkan Teman ke Kolam Sekolah
- Kronologi Siswi SD Tewas Usai Pankreas Pecah karena Jatuh Diduga Dibully Teman
Jenazah Ketua Osis SMAN 1 Cawas Fajar Nugroho yang tewas tersetrum di kolam sekolah, Senin (8/7) dimakamkan siang ini. Keluarga mengikhlaskan kepergian Fajar dan menganggap peristiwa tersebut sebagai musibah.
"Kalau pihak keluarga saya dari wakil keluarga sudah bisa menerima. Ya kita ini adalah musibah begitu saja. Jadi mungkin ini enggak tahu, takdir Tuhan itu seperti apa kita enggak tahu. Mungkin ya kalau kemarin itu tidak ada unsur kesengajaan," ujar Suparno (53) paman korban.
Lanjut Suparno, jemazah keponakannya dimakamkan jam 11.00 WIB di pemakaman desa, Barepan Desa/Kecamatan Cawas berjarak sekitar 150 rumah duka.
Terkait kematian korban, Suparno menceritakan, saat itu teman teman bermakaud merayakan ulang tahun Fajar. Namun ternyata terjadi musibah yang menewaskan Fajar.
"Kalau Fajar sebetulnya baik sekali. Ibaratnya sepantaran mereka, anak itu paling baik. Salatnya rajin ya di mata masyarakat itu supel dan grapyak," ungkapnya.
Lanjut Suparno, korban merupakan anak kedua dari 4 bersaudara. Terkait kronologi kejadian, Suparno mengaku jika keluarga tidak mengetahui dengan rinci. Namun berdasarkan informasi yang diterimanya, saat itu di sekolah sedang ada kegiatan.
"Karena dia itu ketua OSIS, ada kumpulan mau mengadakan acara. Sebelum acara mereka salat Dzuhur. Setelah itu karena teman teman tahu kalau Fajar ulang tahun mereka itu ingin merayakan. Tetapi ya enggak tahu bagaiman. Mungkin dari merayakan itu sampai diceburkan ke kolam," ungkapnya.
Meski diceburkan ke kolam sekolah oleh teman-temannya, namun korban bisa menyelamatkan diri. Korban bahkan sempat berenang berkeliling kolam.
"Dia diceburkan tetapi sebetulnya dia itu kan pintar renang. Jadi sempat berenang sampai muter tiga kali. Terus mau naik enggak tahunya yang dipanjat itu ada pompa air. Mungkin kabelnya lecet atau putus ada strumnya," benernya.
Setelah itu, ada teman korban yang menolong. Namun dia juga tersengat aliran listrik. Setelah kedua siswa tersetrum, teman lainnya mematikan saluran listrik.
"Untuk sementara keluarga tahunya seperti itu," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Fajar tewas setelah tersengat listrik saat diceburkan ke kolam sekolah oleh teman-temannya, Senin (8/7) kemarin. Saat itu Fajar sedeng merayakan ulang tahun ke 18 tahun. Namun nahas, hari itu menjadi hari terakhir hidupnya.
Terkait kronologi kejadian, disampaikan Kapolsek Cawas, Iptu Umar Mustofa. Menurutnya, saat kejadian Fajar dan 30 teman sekolahnya sedang melakukan pertemuan di sekolah.
"Jadi ada 30 siswa Osis yang berkumpul di sekolah. Mereka berkumpul untuk pembagian tugas mencari sponsorship lomba pengembangan prestasi minat bakat siswa pada 25 Juli 2024," ujar Umar Mustofa kepada wartawan.
Lanjut Mustofa, kebetulan saat itu ada yang tahu jika salah satu siswa yang juga oetua osis sedang berulang tahun. Mereka ingin merayakannya.
"Setelah selesai makan siang dan salat Dzuhur korban ditaburi tepung dan diceburkan teman-temannya ke kolam sekolah," ungkap Mustofa.
"Saat itu korban keluar dari kamar mandi, terus disiram tepung dan langsung dibopong teman-temannya dan diceburkan ke kolam sekolah," lanjutnya.
Dikatakan Mustofa, seusai diceburkan ke kolam, korban langaung berusaha naik ke atas. Namun tak disangka kakinya menginjak kabel listrik yang terpasang di kolam sekolah. Korbanpun tersengat aliran listrik.
"Teman-temannya kemudian terjun ke kolam dan berusaha menolong korban. Tapi ada beberapa yang tersetrum," bebernya.
Namun lanjut dia, beberapa temannya selamat. Sementara teman lainnya yang ada diatas mematikan saklar listrik yang ke kolam.
"Ada satu teman korban yang dirawat di rumah sakit karena mengalami sesak nafas saat berusaha menolong korban," jelas dia.
Mustofa menambahkan, keluarga korban sudah menerima kejadian tersebut sebagau musibah. Korban akan dimakamkan keluarga siang ini.
"Keluarga korban sudah menerima bahwa itu musibah. Siang ini korban akan dimakamkan pihak keluarga," pungkas Mustofa.