Detik-Detik Menegangkan Sebelum Kapal Cantika 77 Hangus Terbakar di Perairan Kupang
Matius menceritakan, saat itu dia dapat tempat duduk di bagian kanan ruang B. "Waktu itu saya bantu selamatkan semua baru terakhir saya keluar. Ruang B tidak terbakar, yang terbakar kalo tidak salah di ruang C dan VIP," jelasnya.
Matias Asamau, warga Bukapiting, Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi salah satu penumpang kapal cepat Cantika yang terbakar di perairan Naikliu, Kabupaten Kupang, Senin (24/10).
Menurut Matius Asamau, sebelum kejadian dia mendengar seperti ada bunyi letupan. Sehingga Matius menduga telah terjadi ledakan sebuah kompor, karena berasal dari bagian belakang.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Matius menceritakan, saat itu dia dapat tempat duduk di bagian kanan ruang B. "Waktu itu saya bantu selamatkan semua baru terakhir saya keluar. Ruang B tidak terbakar, yang terbakar kalo tidak salah di ruang C dan VIP," jelasnya.
Matius juga sempat menyelamatkan seorang bayi yang ibunya pingsan. Saat diselamatkan, kondisi bayi sudah mengeluarkan busa, namun Matius merasa bayi malang ini masih bernapas, sehingga dia melakukan penyelamatan dengan cara memompa dada sebanyak satu kali. Bayi itu pun langsung muntah lalu sadar.
Setelah empat jam terdampar dengan kondisi api semakin membesar membakar kapal, yang terbuat dari fiber, Matius bersama penumpang lainnya kemudian melompat ke laut untuk menyelamatkan diri, sambil menunggu pertolongan.
Matias Asamau menyesali fitur-fitur kapal yang tidak berfungsi, misalnya alarm yang tidak berbunyi saat terjadi kebakaran. Sehingga wajar ada korban yang terbakar saat sedang tertidur.
"Saat ada asap atau mulai muncul api, dari kapal tidak ada tanda adanya kebakaran. Sehingga yang ada kami secara pribadi menyelamatkan diri masing-masing. Saya bertanggungjawab terhadap pernyataan ini jika ada orang kapal yang komplain," ungkapnya.
Matias bersyukur karena bisa selamat dari musibah tersebut, walau bertahan hidup ditengah gelombang tinggi perairan Naikliu, hanya dengan live jaket selama empat jam.
"Tidak masuk akal kami selamat dengan cuaca seperti kemarin, sehingga patut disyukuri. Saat seperti itu kita juga harus bertindak sebagai penolong juga," tambah Matias.
Korban lain bernama Novita Djo Lobo yang mendapatkan tempat duduk di bagian belakang menceritakan, saat kebakaran terjadi bapaknya yang lihat sehingga diberitahukan untuk tidak boleh melompat ke laut, dengan alasan kapal masih menyisiri jalur laut Alor, bukan ke pesisir.
"Padahal kita tidak terlalu jauh dari pesisir. Tapi karena orang-orang sudah berdesakan untuk menyelamatkan diri dari dalam kapal, asap juga sudah banyak, sehingga saling dorong dan kita langsung nekat lompat ke laut sudah," katanya.
Menurut Novita Djo Lobo, saat melompat ke laut dia dan ayahnya langsung berpisah. Namun tidak berselang lama, mereka kembali bertemu namun tidak begitu lama karena gelombang makin besar, Novita Djo Lobo dan sang ayah pun terpisah.
"Waktu kita belum lompat ke laut itu, api sudah membakar kapal hingga bagian belakang. Saya panik dan tidak bisa berpikir apa-apa lagi dan waktu itu live jaket itu kita yang cari sendiri bukan dibawa oleh kru kapal," katanya.
Baca juga:
Gubernur Viktor Laiskodat Minta Kebakaran Kapal Cepat Cantika 77 Diusut Tuntas
Polisi Duga Kapal Cepat Kupang-Alor Terbakar akibat Perbaikan AC
14 Penumpang Tewas, Polda NTT Usut Kebakaran Kapal Cepat Kupang-Alor
Dramatisnya Evakuasi Sejumlah Bayi dari Laut saat Kapal Cepat Terbakar di Kupang
Kapal Feri Cepat Terbakar di Perairan Kupang, 14 Orang Meninggal Dunia
Kapal Cepat Rute Kupang-Alor Terbakar di Tengah Laut, Penumpang Panik