Di Bali, ada pesawat utuh nangkring di dasar tebing
Bagaimana sebuah pesawat yang utuh bisa berada di sebuah lembah dan menghadap sebuah tebing yang curam?
Bagaimana sebuah pesawat yang utuh bisa berada di sebuah lembah dan menghadap sebuah tebing yang curam? Sekilas akan sulit mencari jawaban dari pemandangan di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali tersebut. Namun, siapa pun segera mendapat jawabannya ketika berbincang dengan para pekerja di sana.
"Pesawat ini untuk restoran," kata Made, seorang pekerja di lokasi saat berbincang dengan merdeka.com, pekan lalu.
Dia bercerita badan bekas pesawat Mandala itu sengaja ditempatkan di sebuah lembah untuk pembangunan sebuah restoran yang sensasional. Butuh tiga bulan untuk memindahkan pesawat tersebut dari Surabaya ke Bali.
"Caranya badan pesawat dipotong-potong menjadi beberapa bagian, dan diangkut dengan kontainer," ujar Made.
Lembah tempat pesawat 'didaratkan' pun bukannya sudah tersedia. Butuh waktu lebih dari setahun untuk mengeruk tebing yang sebagian terdiri dari batuan kapur putih. "Total luas tanahnya 80 are," ujar Made.
Dia bercerita, pembangunan restoran milik warga AS ini akan dihentikan sementara, sampai bulan puasa selesai. "Mungkin awal tahun depan selesai," ujar pria asli Bali ini menambahkan pemilik lahan adalah pemangku adat setempat.
Meski pembangunan sedang ditunda, Made tiap hari menjaga bakal restoran pesawat itu. Beberapa peti kemas juga tampak mangkrak di sisi tebing. "Itu isinya kitchen set, akan dipasang setelah beres semua," ujar dia.
Industri pariwisata di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, memang tidak sehebat di wilayah Bali yang lain, seperti Pantai Kuta dan Ubud. Dibandingkan dengan wilayah lain, wisatawan di Desa Kutuh bisa dibilang relatif sepi. Barangkali itu makanya restoran unik tersebut dihadirkan untuk menjadi magnet bagi para turis.