Di bawah pengaruh miras, tersangka gelap mata bunuh gadis 17 tahun di Bekasi
Karena di bawah pengaruh minuman keras, tersangka tega membacok korban dengan celurit buatan sendiri dari besi yang dipipihkan. Usai membunuh, tersangka berjalan kaki menuju ke sebuah warnet tempat dia biasa berkumpul dengan teman-temannya.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Dedy Supriyadi mengatakan, tersangka AS (17) membunuh Mashita Oktavia dengan celurit karena terpengaruh minuman keras. Sesaat sebelum mencari seorang pria bernama Rizal, AS menenggak minuman keras.
"Tersangka gelap mata, karena mencari musuhnya tidak ketemu, kemudian di pinggir jalan mendapati korban," kata Dedy kepada merdeka.com, Senin (11/12) malam.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Mengapa pungli di Babelan Bekasi dianggap meresahkan? Sopir dimaki sampai dipukuli jika tak diberi. Menurut sang perekam, jika sopir tidak memberi uang maka mereka akan dimaki oleh orang-orang yang meminta-minta itu.Bahkan, sopir juga beresiko dipukuli jika melawan aktivitas pungli tersebut sehingga dianggap sangat meresahkan.“Tak diberi, dimaki-maki. Ngelawan, gebukin,” katanya.
Karena di bawah pengaruh minuman keras, tersangka tega membacok korban dengan celurit buatan sendiri dari besi yang dipipihkan. Usai membunuh, tersangka berjalan kaki menuju ke sebuah warnet tempat dia biasa berkumpul dengan teman-temannya.
"Dia menyimpan celurit di warnet, lalu pergi tidur di sekolah yang tak jauh dari lokasi. Baru siangnya pulang ke rumahnya di Bulak Perwira yang juga dekat dengan lokasi," kata dia.
Dedy mengatakan, kawan tersangka Majid diminta mengambil celurit di warnet. Tapi Majid tak bersedia, sehingga menyuruh Bima mengambilnya. Bima pun bersedia dan menyimpan celurit tersangka di rumahnya.
"Celurit sudah kami sita setelah tersangka ditangkap tadi pagi di rumahnya," kata dia.
Mashita Oktavia tewas dicelurit AS di depan Perumahan Alinda 1, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Sabtu (9/12) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Korban luka bacok di perut, leher, dan pinggul akibat sabetan celurit.
Korban berhenti di lokasi kejadian karena sepeda motornya rusak. Anak pertama dari dua bersaudara tersebut lalu menghubungi kakeknya untuk menjemput. Ketika menunggu itu, korban dihampiri pelaku dan dibunuh dengan sadis.
(mdk/noe)