Di depan keluarga korban Lion Air jatuh, Rusdi Kirana berdiri lalu menunduk
Mendengar permintaan itu, Rusdi Kirana lantas berdiri dan menghadap ke arah korban sembari menunduk dan menangkupkan tangan seperti tanda permintaan maaf.
Ratusan keluarga korban pesawat Lion JT 610 berkumpul di Hotel Ibis Cawang, Jakarta untuk menghadiri konferensi pers proses evakuasi Lion yang sudah dilaksanakan selama satu minggu.
Saat proses tanya jawab, salah satu keluarga korban bernama M Bambang menyampaikan pertanyaan ke Menhub Budi Karya dan pejabat lain. Belum selesai bertanya, Bambang meminta pendiri Lion Air Rusdi Kirana yang duduk di barisan kursi depan kelurga korban untuk berdiri.
-
Apa yang menjadi strategi Rusdi Kirana untuk mengembangkan Lion Air Group? Pada tahun 2013, Rusdi Kirana melakukan pesanan senilai USD24 miliar untuk 234 pesawat dari Airbus. "Jadi dalam empat tahun terakhir Rusdi telah berkomitmen untuk menghabiskan USD46 miliar untuk mengembangkan Lion, yang akan mendorongnya menjadi kekuatan utama dalam industri penerbangan global,"
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
"Saya mohon Pak Rusdi Kirana berdiri. Saya baru lihat pertama kali ini Pak Rusdi," katanya di lokasi.
Mendengar permintaan itu, Rusdi Kirana lantas berdiri dan menghadap ke arah korban sembari menunduk dan menangkupkan tangan seperti tanda permintaan maaf.
Selain itu, Bambang meminta Kemenhub memberikan sanksi tegas terhadap teknisi Lion yang mengizinkan JT 610 terbang. Sebab, ia mendapat info bahwa pesawat itu sudah rusak pada penerbangan sebelumnya.
"Apakah perbaikan sudah clear bapak menteri? Dalam hal ini teknisi harus bertanggung jawab penuh karena menyatakan pesawat celar untuk take off lagi. Tolong diproses hukum teknisi yang tidak bener itu," ujarnya sembari menahan tangis
"Tolong, kenapa perbaikannya secepat itu dan boleh take off?," tambahnya.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Di hadapan keluarga korban, Menhub yakinkan evakuasi Lion Air sampai tuntas
Pemakaman Dodi korban Lion Air diiringi prosesi tabur bunga pejabat Kejagung
Besok, keluarga korban Lion Air PK-LQP tabur bunga di lokasi pesawat jatuh
Momen pengangkatan mesin Lion Air PK-LQP dari dalam laut
KNKT: Pesawat tak meledak di udara, pecah saat jatuh di laut karena kecepatan tinggi
Basarnas banyak temukan korban Lion Air JT610 di pesisir pantai