Di Forum Pemuda Muslim OKI, Wakil Ketua MPR Jelaskan Pentingnya Pancasila Bagi NKRI
Menurutnya, bangsa Indonesia sangat beruntung mempunyai ideologi Pancasila. Sebab, Pancasila telah menyatukan beragam latar belakang, mulai dari Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) yang dimiliki Indonesia.
Radikalisme hingga aksi teror yang kembali terulang di Indonesia menjadi fokus utama dalam Forum Indonesia Islamic Young Leaders Summit 2019. Terakhir, aksi teror terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Ahmad Muzani menegaskan, Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa. Pancasila juga sudah menjadi harga mati yang harus ditanamkan dalam jiwa setiap Warga Negara Indonesia.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila pada sidang BPUPKI? Kemudian pada sidang kedua BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya berkesempatan menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepat pada 1 Juni 1945.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
"Kami ingin menyampaikan penjelasan keterangan tentang Pancasila yang merupakan dasar negara. Pancasila merupakan harga mati bangsa Indonesia," kata Muzani dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (23/11).
Menurutnya, bangsa Indonesia sangat beruntung mempunyai ideologi Pancasila. Sebab, Pancasila telah menyatukan beragam latar belakang, mulai dari Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) yang dimiliki Indonesia.
Pancasila Sebagai Pemersatu
Dia menyebut perbedaan yang dimiliki setiap suku bangsa yang tersebar di Indonesia bersatu dalam bingkai Pancasila. Persatuan yang telah dirajut dan dijaga pendiri bangsa sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga bangsa Indonesia merdeka.
"Pancasila digali pemimpin bangsa di antara memiliki latar belakang berbeda. Kita perlu mencapai kesepakatan bersama supaya negara ini berdiri kokoh karena sesungguhnya negara ini multietnis, multiras dan multibudaya," ujarnya.
Oleh karena itu, Muzani menegaskan, pentingnya Pancasila untuk menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila pun diyakininya akan mengokohkan Indonesia hingga selama-lamanya.
"Pancasila melandasi dasar negara kita sehingga dasar negara berdiri kokoh sampai sekarang dan kita tetap bersatu dalam bingkai negara republik Indonesia," tegasnya.
"Para pemimpin termasuk pemimpin agama mencapai kata sepakat Pancasila adalah dasar menjadi permusyawaratan kita berbangsa dan bernegara," tutupnya.
Pernyataan Ahmad Muzani menegaskan semangat bangsa Indonesia dalam memerangi radikalisme maupun terorisme yang berkembang di Indonesia.
Sejumlah tokoh yang hadir dalam Indonesia Islamic Young Leaders Summit 2019. Acara ini merupakan agenda pertemuan para pemuda muslim dari negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Hadir dalam acara ini, Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komisaris Jenderal Polisi Dharma Pongrekun.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Bursah Zarnubi dan Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia Jalal Mirzayev, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Amany Lubis, mantan Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia Mohamad Asruchin, mantan Duta besar Indonesia untuk Spanyol Yuli Mumpuni Widarso dan Sekretaris Jenderal dan Sekretaris Jenderal Indonesia Society for OIC (ISOIC) Bunyan Saptomo.
(mdk/ray)