Moderasi Beragama Perkuat Empat Pilar Kebangsaan, Bikin NKRI Makin Kokoh
Indonesia sudah dipersatukan empat Pilar Kebangsaan; Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI bisa semakin kuat dengan menerapkan moderasi beragama.
Moderasi beragama upaya untuk menempatkan ajaran agama dalam kerangka Kebhinekaan.
Moderasi Beragama Dinilai Perkuat Empat Pilar Kebangsaan, Bikin NKRI Makin Kokoh
Moderasi beragama mengatur cara pandang, sikap, dan perilaku agar agar selalu bertindak adil dan tidak ekstrem. Langkah ini dinilai penting agar nilai toleransi beragama tidak tergerus.
Ketua Pengurus Besar Al-Washliyah, Affan Rangkuti mengatakan, seruan moderasi beragama jika dianggap sebagai upaya sekularisme adalah keliru. Menurutnya, moderasi beragama upaya menempatkan ajaran agama dalam kerangka Kebhinekaan.
"Tak ada ajaran agama manapun mengajarkan takwa menyimpang, tetapi semua agama mengajarkan takwa dalam hal kebaikan bagi diri, lingkungan dan alam semesta," ujar Affan di Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Dengan begitu, kata Affan, Indonesia yang sudah dipersatukan dengan empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI bisa semakin kuat dengan menerapkan moderasi beragama.
"Tonggak 4 Pilar Kebangsaan mampu bertahan dan membawa bangsa menjadi lebih maju. Dalam perjalanannya berbagai masalah muncul dari paham ideologi yang tak sesuai dengan kepribadian bangsa hingga intoleransi. Semua dapat dipatahkan dengan kepribadiaan bangsa yang kokoh," jelasnya.
Menurut Affan, bicara nasionalisme tentu erat kaitannya dengan kebanggaan terhadap bangsa sendiri. Kebanggaan diletakkan sesuai kadarnya tidak perlu berlebihan.
Affan berpendapat nilai adagium kearifan lokal tentang kemanusiaan pembuka jalan untuk menerima perbedaan dan keragaman apapun. Adagium sejenis pasti dimiliki semua suku sebab ada kepercayaan dalam budaya masing-masing daerah.
"Kebijakan yang bermuara harmoni ini akan meningkatkan pertumbuhan toleransi dan menjadi best practice dan role model dalam mengelola moderasi beragama," katanya.
Menghadapi pola interaksi masyarakat yang berubah dari waktu ke waktu, Affan berharap Pemerintah memainkan perannya untuk menjaga kemajemukan.
Menurutnya, warisan leluhur nusantara adalah kekayaan bangsa yang mampu merekatkan perbedaan yang ada.
"Butuh daya dukung total dengan memberdayakan semua adagium kearifan lokal untuk diberlakukan, dibina, dijalankan dan dikembangkan di seluruh kementerian lembaga tingkat pusat dan daerah."
tandas Ketua Umum Pengurus Besar Alumni Petugas Haji Indonesia ini.
merdekacom