Di Tengah Wabah Corona, 254 Jiwa Meninggal Karena DBD
Adapun angka kematian akibat DBD tertinggi berada di NTT yaitu 48 jiwa, Jawa Barat 30 jiwa, Jawa Timur 24 jiwa, Jawa Tengah 16 jiwa, dan Lampung 16 jiwa.
Kementerian Kesehatan mencatat sedikitnya 254 jiwa meninggal dunia diakibatkan oleh penyakit demam berdarah dengue (DBD). Wilayah Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi yang harus waspada DBD karena memiliki kasus tertinggi.
Dikutip dari Antara, Senin (6/4), Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Kementerian Kesehatan Nadia Siti Tarmidzi, mengatakan berdasarkan data Kemenkes di Jawa Barat terdapat 5.894 kasus, diikut NTT 4.493 kasus, Lampung 3.682 kasus, Jawa Timur 3.045 kasus, dan Bali 2.173 kasus.
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Kapan kasus DBD biasanya meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Di mana DBD menjadi masalah utama? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Kapan gejala DBD muncul? Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam beberapa hari.
-
Bagaimana cara DBD ditularkan? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Apa saja gejala DBD pada anak? Gejala penyakit DBD atau demam berdarah dengue pada anak antara lain adalah sebagai berikut: Demam tinggi. Anak akan mengalami demam tinggi hingga mencapai 40°C selama 2-7 hari. Demam ini bisa memiliki pola pelana kuda, yaitu demam naik turun dengan fase kritis di saat suhu menurun.
Jawa Barat dan NTT termasuk dalam wilayah zona merah DBD, sementara Lampung, Jawa Timur, dan Bali masuk dalam zona kuning. Total kasus DBD di seluruh Indonesia sejak Januari hingga 4 April 2020 sebanyak 39.876 kasus.
Adapun angka kematian akibat DBD tertinggi berada di NTT yaitu 48 jiwa, Jawa Barat 30 jiwa, Jawa Timur 24 jiwa, Jawa Tengah 16 jiwa, dan Lampung 16 jiwa.
Sebelumnya Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, mengatakan periode waktu sekarang ini yang memasuki musim pancaroba atau masa pergantian musim dari musim penghujan ke kemarau kerap terjadi peningkatan kasus DBD.
Yurianto meminta kepada setiap masyarakat untuk mewaspadai ancaman penyakit DBD ini dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Dia mengkhawatirkan meningkatnya kasus DBD bisa menambah angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19.
"Pada bulan ini kita masuk pancaroba, di mana gambaran klasiknya adalah munculnya penyakit demam berdarah. Oleh karena itu bersama keluarga di rumah mari lakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan munculnya demam berdarah akan memperburuk angka kesakitan dan kematian yang terjadi manakala bercampur dengan Covid-19," kata Yurianto.
(mdk/lia)