Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit
Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Saksi TR juga belum mengetahui luka akibat bacokan pelaku.
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit
- Anak 10 Tahun Diperkosa Ayah Kandung selama 4 Bulan, Kepala Dibenturkan ke Tembok Usai Ngadu ke Ibu
- Ditangkap Polisi, Petugas Damkar Jaktim yang Cabuli Anak Kandungnya Ditetapkan Tersangka
- Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi
- Sadis, Seorang Anak Lagi Tidur Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas
Bocah perempuan, SR (8), tewas dengan banyak luka bacok akibat dibunuh ibu kandungnya sendiri, ST (43). Pelaku diduga sudah enam bulan mengalami gangguan kejiwaan.
Pembunuhan terjadi di rumah mereka di Kecamatan Tuah Negeri, Musi Rawas, Sumatera Selatan, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Korban telah dimakamkan dan ibunya ditangkap polisi.
Dalam pemeriksaan saksi TR (53), suami pelaku sekaligus ayah korban, anaknya sempat mengeluhkan sakit perut usai dibacok pelaku. Hanya saja, saksi belum sempat membantunya karena keburu melihat pelaku hendak melakukan bunuh diri dengan cara membacok lehernya dengan arit.
Saksi TR juga belum mengetahui luka akibat bacokan pelaku. Hanya saja dia melihat anaknya sudah berlumuran darah.
"Perut aku sakit, sakit," ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi menirukan ucapan korban yang disampaikan ayahnya, Jumat (12/1).
Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu. Penyakit itu kambuhan dan jika kumat ST selalu mengamuk.
Selama enam bulan ini, pelaku rajin mengonsumsi obat. Jika habis, TR mengambil obat ke puskesmas atau petugas kesehatan sendiri yang datang ke rumah.
Keterangan TR juga tidak berbeda dengan informasi yang didapat dari warga. Mereka memaklumi kondisi pelaku yang sering mengamuk saat kumat.
"Pelaku diduga mengidap gangguan kejiwaan. Untuk kepastiannya perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan," kata Andi.
Pada saat hendak bunuh diri, pelaku mengaku ingin mengakhiri hidupnya setelah membunuh anaknya. Pelaku berteriak meracau tak ingin bekerja di Malaysia.
Saksi TR mengambil arit tersebut dan dibantu warga mengikat tangan istrinya itu. Selanjutnya mereka membawa korban ke bidan dan meninggal dunia saat tiba di puskesmas.
"Aku bunuh anak aku, aku jugo nak mati bae, aku dak galak ke Malaysia, di sano cuma disuruh makan ular samo babi (aku bunuh anakku, aku juga mau mati saja, aku tidak mau ke Malaysia, di sana hanya disuruh makan ular sama babi)," sambung Andi.
Dalam kasus ini, penyidik belum menetapkan ST sebagai tersangka karena dibutuhkan pemeriksaan kejiwaan. Hasilnya barulah dapat menentukan proses hukum selanjutnya.