Diburu Polisi, Ini 7 Akun Medsos Komentar Miring soal KRI Nanggala-402 Tenggelam
Imam ditangkap setelah menulis komentar tak senonoh terhadap istri awak KRI Nanggala-402.
Polri mengusut tujuh akun media sosial yang diduga membuat komentar negatif terhadap gugurnya 53 awak kapal selam KRI Nanggala 402. Dua di antaranya merupakan akun anonim.
"Dua akun tersebut akun anonymous sebanyak dua yang ditindaklanjuti dengan pengajuan pemblokiran kepada Kemenkominfo. Lima sisanya dilakukan pengusutan," ujar Dirsiber Bareskrim Brigjen Slamet Uliandi, Senin (26/4).
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Siapa yang memimpin KRI Nanggala (402) saat tenggelam? Saat dilaporkan hilang, KRI Nanggala membawa 53 orang yang terdiri dari 49 awak, 1 komandan, dan 3 spesialis senjata. Kolonel Harry Setyawan merupakan awak yang memiliki pangkat tertinggi. Kapal ini juga diawaki oleh Letkol Heri Oktavian sebagai komandan kapal selam.
-
Apa yang terjadi pada KRI Nanggala (402) pada 21 April 2021? KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali bersama 53 awaknya. KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Kenapa kapal KM Dewi Jaya 2 tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
Kepolisian tengah mengusut lima akun yang bukan anonim dari tujuh laporan yang diterima. Pertama adalah akun Facebook bernama Fajarnnzz. Akun tersebut dimiliki seorang polisi bernama Fajar Indriawan. Kasus ditangani oleh Subdit 1 Dittipidsiber Bareskrim Polri dengan koordinasi Polda DIY.
"Rencana penyidik akan koordinasi dengan Paminal Mabes untuk bersama-sama menuju Polda DIY untuk mengambil tersangka dikarenakan yang menjadi tersangka adalah anggota Polri dari kesatuan Polsek Kalasan Polres Sleman Polda DIY," kata Uliandi.
Kedua akun Facebook bernama Ahmad Khoizinudin. Penyidikan terhadap pemilik akun FB ini akan dilakukan oleh Subdit 2 Dittipidsiber Bareskrim Polri.
Akun ketiga yang diusut adalah WhatsApp dengan nomor 62819912xxxxx. Penyidikan juga dilakukan oleh Bareskrim Polri.
Akun keempat adalah Facebook Imam Kurniawan yang ditangani penyidikannya oleh Subdit Siber Ditkrimsus Polda Sumatera Utara. Imam ditangkap setelah menulis komentar tak senonoh terhadap istri awak KRI Nanggala-402.
Terakhir adalah akun Facebook Jhon Silahoi ditangani oleh Subdit Siber Ditkrimsus Polda NTT. Pelaku menulis komentar negatif terhadap para awak KRI Nanggala 402 yang gugur.
Baca juga:
Komentar Miring Soal Awak KRI Nanggala 402, Anggota Polsek Kalasan Diperiksa Kejiwaan
Moeldoko: Meninggal Saat Bertugas Adalah Kebanggaan
Polresta Surakarta Gelar Salat Gaib dan Donasi untuk Awak KRI Nanggala-402
Pemerintah Jamin Pendidikan Anak Awak KRI Nanggala-402 hingga S1
Wakapolda DIY ke Anak Buah Usai Komentar Miring Aipda FI: Antisipasilah Jempolnya Itu