Diduga depresi, mahasiswa Malang sayat leher dengan silet
Diduga depresi, seorang pemuda di Malang nekat menyayat lehernya sendiri dengan silet.
Diduga depresi, seorang pemuda di Malang nekat menyayat lehernya sendiri dengan silet. Beruntung upaya bunuh diri itu berhasil digagalkan teman korban.
Belum jelas apa yang mendasari motif percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang bernama Sentot Trihadi Prasetyo (20) itu. Menurut pengakuan Kapolsek Dau Kompol Zein Mawardi, saksi mata mengaku bahwa pada Kamis malam (11/4), sekitar pukul 19.00, Sentot hendak mengembalikan sepeda motor milik teman wanitanya bernama Nuke di rumah kosnya di Perum Bukit Cemara Tujuh Blok B 14, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Tiba-tiba saja terdengar suara gaduh dari indekos Nuke. Warga setempat pun berlarian ke lokasi.
"Saya mendengar ada penghuni kos yang teriak 'Ada yang pingsan!'" aku Maulidya Rahma, saksi mata yang tinggal di samping indekos Nuke, kepada merdeka.com, Jumat (12/4).
Maulidya dan beberapa temannya sempat melihat Sentot dengan luka sayatan 15 centimeter di leher. Dia diketahui menyayat lehernya dengan silet. Di dekat Sentot, tampak Nuke jatuh pingsan.
"Warga yang melihat kejadian itu lalu menghubungi polisi," lanjut Maulidya.
Ketika dimintai keterangan oleh polisi, Nuke yang tercatat sebagai mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Malang itu mengaku masalah keluarga yang membuat Sentot gelap mata.
Hingga kini polisi belum bisa menggali informasi lebih dalam dari korban karena masalah kejiwaan yang masih dianggap labil.
"Jika sudah sembuh, pasti segera kita mintai keterangan. Kalau masih seperti ini, takutnya dia malah lebih nekat," ujar Kompol Zein Mawardi.