Diduga dibunuh, mayat pria dengan bra ditemukan di kebun tebu
Diduga dibunuh, mayat pria dengan bra ditemukan di kebun tebu. Mayat pria yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan dalam posisi tubuh telungkup, memakai kaos berkerah warna hitam, celana jins dan dua bra yang masih menempel di dada.
Sesosok mayat diduga waria ditemukan tewas di Kawasan Perkebunan Tebu, tepatnya di Desa Kandri RT 5 RW 1, Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang Rabu (21/12) sekitar pukul 06.30 WIB.
Mayat pria yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan dalam posisi tubuh telungkup, memakai kaos berkerah warna hitam, celana jins dan dua bra yang masih menempel di dada.
Pada mayat ditemukan luka bekas pukulan benda tajam berada pada bagian kepala serta bekas luka sayatan di tangan sebelah kanan korban.
Mayat itu pertama kali ditemukan oleh Mustakim (29), warga sekitar yang merupakan petani tebu. Saat itu dirinya sedang menggarap lahan di kebun tebu itu.
"Saya sedang kerja (menggarap lahan), tahu-tahu saya lihat ada orang telungkup. Saat itu hanya kelihatan kepalanya di semak-semak," ungkap Mustakim disekitar tempat kejadian.
Penasaran, Mustakim lalu mendekati mayat dan terkejut karena kondisi tubuh orang itu sudah tidak bernyawa dan ditemukan luka di beberapa tubuhnya.
Mustakim kemudian memberitahukan kepada warga Desa Kandri dan diteruskan ke Mapolsek Gunungpati dan Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Semarang.
"Mendapat laporan, saya dan warga lain mendekat, kami juga sempat foto-foto dan dikirim lewat ponsel ke teman-teman lain," aku Masduki perangkat desa di sekitar kejadian.
Masduki (42) menjelaskan, kawasan perkebunan tebu itu sering digunakan untuk berkumpul kawula muda khususnya pelajar untuk berpacaran karena kondisi kebun sepi.
"Kalau pas jam-jam siang dan jelang sore banyak orang yang ke sini (kebun tebu). Banyak anak-anak SMP pada pacaran karena sepi," akunya.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Wiyono Eko Prasetyo menyatakan, pihaknya masih mendalami terkait temuan mayat dengan fisik pria namun mengenakan baju wanita di kebun tenu itu.
"Masih kami dalami, autopsi juga akan kami lakukan. Saat ini kami fokus pada pencarian identitas korban," katanya.
Eko mengaku saat melakukan olah tempat kejadian perkara (OTKP) pihaknya tidak menemukan kartu identitas atau barang bawaaan korban.
"Apa ada barang yang hilang kami juga belum mengetahui yang jelas dompet dan identitas tidak ada sehingga masih kami lacak identitasnya korban," pungkasnya.
Saat ini, kasus ditemukanya mayat waria yang diduga sebagai korban pembunuhan itu masih dalam proses penyidikan dan penyelidikan oleh Satrekrim Polrestabes Semarang, Jawa Tengah.