Diduga diterkam buaya raksasa, Andi Aso ditemukan tewas tanpa tangan & kaki
Bangkai buaya sekitar pukul 06.00 WITA, dievakuasi dari sungai ke daratan. Setelah dilakukan pembedahan, ditemukan potongan tubuh korban di dalam isi perut buaya ganas itu. Peristiwa itu, kontan mengejutkan warga desa setempat.
Andi Aso Erang (36), warga Desa Marukangan, kecamatan Sandaran, Kutai Timur, Kalimantan Timur, ditemukan tewas mengenaskan tanpa tangan dan kaki di Sungai Kebunyahan, Sandaran, usai diterkam buaya muara. Dalam perut buaya raksasa itu, ditemukan potongan tubuh Andi Aso.
Keterangan diperoleh, awalnya Andi Aso, pamit ke rumah orangtuanya, Selasa (27/2) sore, masih berada di Desa Marukangan. Di sela pamit kepada istrinya, Anisa (31), korban sempat bilang akan mencari tudai, sejenis siput di sungai yang bisa dimakan, apabila sungai sedang tidak meluap.
-
Kapan hiu ini ditemukan terdampar di pantai? Menurut Aitkenhead, kondisi hiu tersebut menunjukkan bahwa hewan itu telah berada di dalam air selama satu atau dua hari setelah kematiannya.
-
Apa yang membuat Terasering Panyaweuyan terlihat kering dan mirip dengan dataran di Timur Tengah? Dalam tayangan yang diunggah oleh akun TikTok @andirivano_ ini terlihat luasan area di sana dalam kondisi kering dan berpasir.Padahal sebelum musim kemarau, bukit di kaki Gunung Ciremai ini begitu subur dan hijau karena ditanami bawang dan sayur-sayuran.
-
Mengapa tim melakukan pengibaran bendera di puncak Tebing Baturaya? Setelah mencapai puncak, tim akan melakukan pengibaran bendera merah putih dengan ukuran 12 kali 8 meter dan bendera perguruan tinggi tersebut.
-
Kapan patung kepala dari batu pasir merah ditemukan? Pada 1952, Melville House menjadi tempat bagi Sekolah Dalhousie. Suatu ketika, seorang guru membawa penemuan dari seorang anak laki-laki ke Museum Kerajaan Skotlandia, sekarang menjadi NMS. Di sana, seorang pakar arkeologi Mesir Kuno bernama Cyril Aldred menyadari pentingnya patung kepala dari batu pasir merah yang berasal dari dinasti pertengahan ke-12 sekitar 1922-1855 SM.
-
Bagaimana cara Jelajah Bukit Pelangi mendorong pariwisata di Kutai Timur? Wakil Bupati menyambut baik kegiatan positif seperti ini. Ini dapat merangsang sektor pariwisata di Kutim dengan mengahdirkan peserta dari luar Kalimantan Timur.
-
Kapan awan terbentuk? Awan terbentuk saat molekul air di udara berkumpul dan membentuk tetesan air atau kristal es, proses tersebut dinamakan kondensasi.
Sehari kemudian, Rabu (28/2) pagi kemarin, belakangan Anisa mengetahui, bahwa suaminya, Andi Aso, tidak ada berkunjung ke rumah orangtuanya. Bersama warga lain, Anisa lantas mencari korban di pinggiran sungai.
Di sela pencarian, Anisa melihat motor dan sendal suaminya di pinggir sungai. Dia juga terus mencari suaminya, di sekitar sungai namun nihil. Malam harinya, dia pun melapor ke Pos Unit Polair Manumbar. Pencarian pun dilanjutkan, malam hari itu juga.
Upaya pencarian menemukan titik terang. Andi Aso Erang, ditemukan terapung di pinggir sungai, dalam kondisi tidak bernyawa. Jasad Andi yang sudah tidak utuh lagi, tanpa kaki kiri dan tangan kiri itu, akhirnya dibawa ke rumah orangtuanya.
Kamis (1/3) dini hari tadi, sekira pukul 03.30 WITA, tidak jauh dari penemuan jasad korban, petugas dan warga, menemukan seekor buaya yang diduga menerkam Andi Aso. Berbekal senjata api, buaya itu pun ditembak hingga akhirnya mati.
Bangkai buaya sekitar pukul 06.00 WITA, dievakuasi dari sungai ke daratan. Setelah dilakukan pembedahan, ditemukan potongan tubuh korban di dalam isi perut buaya ganas itu. Peristiwa itu, kontan mengejutkan warga desa setempat.
Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kaltim-Kaltara Octavianto membenarkan peristiwa itu. Tim pos Basarnas SAR Kutai Timur, telah mengkonfirmasi kejadian itu.
"Setelah dikonfirmasi ke personil pos SAR Kutim, atas nama Aerulius Godja, bahwa kejadian tersebut benar terjadi. Pos SAR Kutim telah mengkonfirmasi dengan phak pos Polair Manubar (atas nama Trisno)," kata Octavianto, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (1/3) malam.
Merdeka.com berupaya kembali mengkonfirmasi Kasat Reskrim Polres Kutai Timur AKP Yuliansyah, namun belum mendapatkan respons.
Baca juga:
Kemunculan tiga buaya di Sungai Karang Mumus Samarinda bikin resah warga
Asyik merokok di pinggir sungai, Tulus tewas diterkam buaya
Buaya 4 meter di Kukar mati usai ditangkap pakai ekskavator
Hilang saat bermain, balita 2 tahun di Kutai Timur diduga diterkam buaya
Cari ikan di sungai, warga Kalteng ditemukan tewas di mulut buaya